SAN FRANSISCO (Arrahmah.com) – Twitter pada Sabtu (9/1/2021) memblokir tweet yang dibuat oleh kedutaan Cina di Amerika Serikat yang mengklaim bahwa muslimah Uighur telah “dibebaskan” dan bukan lagi “mesin pembuat bayi”.
Perusahaan media sosial itu mengatakan tweet yang mengundang kecaman luas, melanggar kebijakannya tentang dehumanisasi.
“Setelah peninjauan lebih lanjut, kami telah mengambil tindakan terhadap tweet ini karena melanggar aturan kami tentang dehumanisasi,” kata juru bicara Twitter kepada situs berita teknologi Ars Technica.
“Kami melarang dehumanisasi sekelompok orang berdasarkan agama, ras atau etnis, di antara kategori lainnya.”
Tweet yang diposting oleh kedutaan besar Cina di AS mengatakan: “Studi menunjukkan bahwa dalam proses pemberantasan ekstremisme, pikiran wanita Uygur [sic] di Xinjiang dibebaskan dan kesetaraan gender serta kesehatan reproduksi dipromosikan, membuat mereka tidak lagi mesin pembuat bayi. Mereka lebih percaya diri dan mandiri.”
Ribuan orang menggunakan tweet tersebut untuk menyoroti laporan kerja paksa dan sterilisasi yang telah terjadi di kamp-kamp interniran, tempat pemerintah Cina menahan komunitas Muslim minoritas. (Althaf/arrahmah.com)