Serial komedi itu menampilkan karakter dan cerita tentang warga Muslim di Negeri tersebut. Ia mulai ditayangkan di stasiun televisi nasional Kanada, CBC, hari Selasa.
Serial yang dinamai ini “Little Mosque on the Prairie” ini menyajikan kisah sekelompok Muslim yang mencoba membaur di sebuah kota kecil di Kanada.
Acara ini menjadi acara komedi Muslim pertama yang ditayangkan di televisi nasional di Amerika Utara.
Sebagainaba dikutip BBC, acara ini juga membahas berbagai ketakutan dan prasangka pasca Peristiwa Sebelas September 2001.
“Little Mosque on the Prairie” atau Masjid Kecil di Padang Rumput diproduksi berdasarkan pengalaman penulis acara itu, Zarqa Nawaz.
Dia adalah seorang wanita Muslim yang pindah dari sebuah kota besar ke daerah padang rumput Kanada untuk bekerja di sebuah masjid.
Seri komedi situasi itu mengikuti seorang Imam kelahiran Kanada juga pindah ke daerah padang rumput dan bertemu dengan berbagai tokoh Muslim dan non-Muslim di kota kecil di Saskatchewan.
Membidik semua
Nawaz mengatakan, dalam menetapkan sasaran dalam cerita, dia adalah seorang satiris yang memberi kesempatan yang sama kepada semua orang.
“Orang tidak bisa mengatakan saya hanya menjadikan suatu kelompok, namun bukan kelompok lain, sebagai sasaran,”kata Nawaz.
Menurut dia, serial ini melihat masyarakat secara keseluruhan. “Saya membidik kaum sayap kiri, kaum sekuler, saya juga membidik nak-anak remaja yang suka melawan,” katanya.
“Saya rasa sangat penting untuk membidik semua orang dalam komedi, agar tidak ada orang yang senang, kecuali pemirsa,” tandasnya.
Berani
Episode pertama Little Mosque on the Prairie memuat sejumlah contoh humor pasca 9/11, termasuk adegan polisi di bandara menggelandang sang imam baru untuk diinterogasi setelah percakapan teleponnya mengundang salah tafsir.
Kelakar tentang racial profiling dan terorisme dibela oleh Direktur Direktur Eksekutif urusan programming CBC Kirsten Layfield.
Menurut Layfield, tema ini berani. “Ini berani dalam artian memunculkan kembali dan membahasnya dengan cara yang jujur dan jenaka,” kata Kirsten Layfield.
“Humor bersumber dari kebenaran, dan itulah tepatnya yang dialami kelompok-kelompok tertentu saat ini, dan kami bisa melihat humor di situ — kami rasa ini sangat bagus,” tandas Layfield.
Kesuksesan cerita yang menampilkan karakter-karakter Muslim ini bergantung pada pandangan kritikus dan khalayak penonton di Kanada.
Ini berani dalam artian memunculkan kembali dan membahasnya dengan cara yang jujur dan jenaka.
Meski demikian, kabar mengenai acara itu sudah mengundang perhatian dan keingintahuan, terutama dari negara tetangga di selatan, Amerika Serikat.
Sejumlah lembaga media berita Amerika sangat tertarik dengan isi acara televisi Kanada ini dan mengirim kru ke negara tetangga yang biasanya tidak begitu mereka perhatikan. [bbc/cha/hid.com]