NEW YORK (Arrahmah.com) – Twitter Inc. dan pemerintah AS sedang menyelidiki dugaan ancaman yang dibuat oleh anggota ISIS terhadap co-founder dan karyawan jaringan media sosial lainnya, menurut laporan EAA, Senin (2/3/2015).
Pendukung ISIS, dalam posting secara online pada Ahad (1/2), menyerukan serangan terhadap Twitter dan “pihak-pihak berkepentingan,” termasuk ancaman pembunuhan, menurut perusahaan media berita online BuzzFeed, sesuai laporan CNBC.
“Tim keamanan kami sedang menyelidiki kebenaran ancaman tersebut dengan aparat penegak hukum yang relevan,” kata Twitter dalam sebuah pernyataan pada Ahad (1/3), menurut laporan oleh CNBC dan BuzzFeed.
Sementara, perwakilan Twitter tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Satu dugaan ancaman diarahkan kepada pendiri Twitter Jack Dorsey, NBC melaporkan. Dorsey tidak menjawab atau mengakui ancaman dalam tweet-nya pada Ahad (1/3).
Militan ISIS telah sangat bergantung pada Twitter dan teknologi media sosial lainnya untuk berkoordinasi dan berkomunikasi, termasuk video mengejutkan berisi pemenggalan dan tindakan kekerasan lainnya terhadap musuh-musuhnya.
Tetapi perusahaan-perusahaan media sosial, termasuk Twitter, juga memiliki sistem yang dapat menghapus dan menangguhkan akun yang memposting konten mengerikan, seperti eksekusi.
“Perang virtual Anda pada kami akan menyebabkan perang nyata pada Anda,” bunyi satu posting secara online oleh para pendukung ISIS, menurut BuzzFeed. “Kami bilang dari awal itu bukan perang Anda, tetapi Anda tidak mendapatkannya dan terus menutup akun kami di Twitter, tapi kami selalu datang kembali.” (adibahasan/arrahmah.com)