BATU (Arrahmah.com) – “Bulan Februari adalah bulan kasih sayang”, begitulah yang digambarkan orang kebanyakan untuk mengusung ‘valentine day’, sebuah tradisi relijius kekristenan yang berasal dari masa awal Romawi Kristen. Versi kisah paling shahihnya sendiri tidak jelas, siapa pencetus atau dari siapa origin nama tersebut diambil pun tak dapat dipastikan.
Namun yang menyedihkan adalah jika di negeri mayoritas Muslim ini, masih ada saja perusahaan yang memanfaatkan hari zina internasional ini untuk mempromosikan usahanya, sebagaimana dilansir Moslem Channel dalam Risalah pada Rabu (28/1/2015).
Entah bagaimana tradisi relijius Gereja tersebut akhirnya jadi populer di kultur masyarakat barat, hari yang menjadi semacam simbol romantisme dan percintaan diantara 2 sejoli. Yang pasti, kini Valentine day mengalami ‘sekulerisasi’ sehingga populer di seluruh dunia, termasuk merongrong di tengah umat Islam. Terutama kelompok muda-mudi yang sedang dilanda badai hormon kepada lawan jenis. Ekspansi budaya zina melalui media tertulis maupun tontonan rasa-rasanya juga sudah tak terbendung lagi.
Ditambah pola permain kapitalisme yang berbicara soal profit, maka mereka terus membuat sajian yang sebaik dan seindah mungkin, serta membalutnya dengan istilah pamungkas “kasih sayang”. Dengan begitu, promosi dan pemasaran produk-produk tertentu disesuaikan musim agar laku, termasuk musim zina. Dan terpangpanglah iklan yang memanfaat momen valentine day. Na’udzubillah!
Maka mendekati valentine, setan berwujud jin dan manusia mulai promo kemaksiatan. Baru-baru ini sebuah hotel di kota Batu -secara menghebohkan- menfasilitasi perzinahan berkedok valentine, bahkan diberi diskon jika menginap disana.
Qodarullah, Allah subhanahu wata’ala masih menjaga iman warga setempat, sehingga banyak keluhan warga yang menilai baliho ini tidak pantas dan sangat menjijikan. Alhamdulillah, dengan bekerjasama dengan masyarakat, satpot PP mulai bertindak dan menurunkan baleho mesum atas nama cinta itu.
Sayang sekali, perlu kita ketahui bahwa menjelang valentine, penjualan alat kontrasepsi meningkat, hotel-hotel turut penuh. Apa benar ini disebut hari kasih sayang atau hari perzinahan?
Dengan demikian, pihak Moslem Channel menyeru agar kaum Muslimin menjaga putra-putri saat keluar rumah.
Jangan sampai generasi muda Islam terjerat budaya mesum di hari perzinahan internasional, meskipun hanya dengan saling berbagi cokelat atau hadiah. Na’udzubillahi min dzalik. (adibahasan/arrahmah.com)