GAZA (Arrahmah.com) – Rakyat Palestina kembali turun ke jalan untuk menuntut dihentikannya blokade di Jalur Gaza oleh penjajah Zionis Israel, pada Jumat (14/9/2018).
Dalam aksi yang berlangsung bakda shalat Ashar waktu setempat, rakyat Palestina yang turun ke jalan-jalan di Kota Gaza menyerukan slogan “Perlawanan Adalah Pilihan Kami (Al-Muqawamah Khiyaruna).”
Aksi ini juga diikuti dengan Gerakan Kembali ke Palestina yang terjajah (Great Return March) yang sudah dimulai sejak bulan Maret lalu.
Dalam aksi “Return Day (Yaum Al-Audah)” beberapa waktu sebelumnya, sebanyak 18 warga Palestina gugur sebagai syuhada.
Sementara itu, ratusan lainnya terluka karena tembakan dan gas air mata tentara penjajah.
Aksi kali ini juga diiringi dengan kampanye global anti blokade Gaza yang melibatkan chanel-chanel berita internasional dan para jurnalis dari berbagai Negara, termasuk media-media Indonesia yang tegabung dalam INA News Agency.
Rencananya, kampanye global ini juga akan menggunakan kampanye di media sosial dengan tagar #حصارغزةجريمة #Blockade_Gaza_is_crime.
Kampanye hastag #blockade_Gaza_is_crime akan dilakukan secara serentak dimulai pukul 8 malam waktu setempat.
Sampai berita ini diturunkan, rakyat Palestina masih terus berdatangan dan mempersiapkan aksi.
Ban-ban bekas terlihat menumpuk. Puluhan balon udara dengan tulisan “Perlawanan Adalah Pilihan Kami” dan “Stop Blokade Gaza” juga sudah dipersiapkan.
Sementara itu, Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah (Gerakan Perlawanan Islam/HAMAS) menyambut baik aksi ini dan menyebut gerakan ini sebagai cara baru dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan demi tercapainya kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
Kabar terbaru, seorang anak Palestina berusia 14 tahun yang ikut dalam aksi ini gugur ditembak oleh sniper Zionis di Timur Kota Jabalia, Utara Gaza.
Reporter: AW/INA News Agency
(ameera/arrahmah.com)