Subhanallah…memang kekafiran itu benar-benar suatu millah. Sejak dahulu, Cina penyembah berhala selalu berpenampilan sebagai pihak netral yang tidak berpihak kemana-mana. Mereka berlagak mencintai keadilan dan perdamaian. Mereka berusaha menunjukkan simpati terhadap isu-isu keadilan, khususnya yang terjadi di Timur Tengah untuk memperkuat kesan simpati. Mereka juga mengeluarkan statemen-statemen yang berhasil mengecoh umat Islam. Apalagi Cina sering nampak sebagai pesaing Amerika, terutama setelah tumbangnya Uni Soviet. Dengan begitu Cina semakin mendapatkan simpati dari dunia Arab khususnya dan dunia Islam.
Pada tahun 1998, ketika AS mengebom pabrik obat Asy-Syifa’ di Sudan, Cina tampil menggantikan posisi AS yang hilang lantaran kesalahan tersebut. Hingga tahun 2006, beberapa data statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor Cina ke Afrika menembus angka 40 milyar dollar.
Beberapa dekade terakhir ini perindustrian mereka terus meningkat, sementara pasar dunia Arab dan dunia Islam membuka pintunya lebar-lebar. Perekonomian merekapun terus berkembang. Bahkan ada kaum muslimin yang menganggap hal ini sebagai prestasi dan harus ditiru oleh ummat Islam jika ingin maju dan keluar dari cengkeraman AS. Hal inilah yang ditegaskan oleh Dr. Aliyuddin Hilal, seorang dosen ilmu politik pada saat memperingati 60 tahun majalah “Cina Hari Ini”. Ia menandaskan “Rahasia Kesuksesan Cina” adalah terletak pada keberhasilannya dalam memahami bahwa sikap reaksioner dan orasi yang berapi-api tidak berguna dalam mewujudkan program nasional Cina dan dalam membendung ancaman negara-negara Barat. Menurutnya, ini dapat kita lihat bahwa Cina sangat mengandalkan kemampuan mereka pada ilmu pengetahuan, sains dan teknologi.
Lalu dosen ini juga menerangkan bahwa perbaikan ekonomi Cina yang digerakkan secara nasional merupakan prestasi dan kemajuan. Hal ini ditegaskannya sebagai suatu hal yang layak untuk ditiru oleh negara-negara Arab jika ingin bangkit dan maju.
Wang Kahjian, kepala diplomat Cina di Kairo menyebutkan jasa-jasa negara-negara Arab kepada negaranya dalam memulihkan posisinya di PBB. Ia menyebutkan bahwa pertukaran kebudayaan antara dunia Arab dan Cina semakin meningkatkan penanaman modal para investor Cina di Timur Tengah. Juga memperlancar arus perdagangan antara kedua belah pihak.
Sementara Kung Chi Chiang, pimpinan Pustaka Cina Hari Ini, menandaskan bahwa majalah “Cina Hari Ini” telah memainkan peran yang penting dalam meningkatkan kemitraan antara Cina dan dunia Arab. Selain itu, majalah tersebut juga telah memberikan sumbangsih dalam mempererat kerja sama antara kedua belah pihak, menuju ke arah perdamaian dan kemajuan.
Inilah “baju putih” yang dikenakan oleh Cina di hadapan umat Islam. Namun di balik baju putih itu terdapat kedengkian yang hitam dan kebencian yang tak terhingga terhadap bangsa kita ( umat Islam) yang bertauhid di Turkistan. Di balik kamuflase ini terdapat ular mengendap yang menyemburkan bisanya terhadap saudara-saudara kita yang lemah dan tertindas, yang memaksa mereka untuk murtad dan menghapus identitas mereka, yang dilakukan dengan cara memberi iming-iming atau dengan memaksa dan menteror.
Di saat media berusaha menutupi dan di saat kaum muslimin tidak sadar, pada saat itulah terjadi berbagai macam kedzaliman dan penindasan terhadap orang-orang yang bertauhid di sana. Berikut ini di antaranya ;
- Penghinaan terhadap Rasulullah SAW., dan membuat karikatur beliau dalam bentuk yang sangat hina.
- Membunuh ribuan orang yang bertauhid dengan cara-cara yang sangat sadis.
- Menangkap dan menyiksa serta membunuh para ulama, imam masjid dan pelajar dengan alasan mereka mengajarkan ilmu-ilmu Islam. Tidak terkecuali para remaja muslimah.
- Mengadili setiap orang yang memiliki buku-buku Islam atau mengadili mereka yang mendo’akan hal tidak baik terhadap orang-orang kafir dan orang-orang dzalim.
- Membakar Al Qur’an dan buku-buku Islam.
- Menangkap dan memberikan denda yang tinggi bagi setiap orang yang mengenakan hijab.
- Para pemimpin Cina mengeluarkan pernyataan tentang larangan puasa Ramadhan dan shalat Tarawih dan memaksa kaum muslimin untuk menanda tangani sebuah dokumen yang berjudul “Saya tidak akan pergi Haji”.
- Banyak masjid yang dirobohkan dan dirubah menjadi barak-barak militer.
- Mengambil paksa anak-anak perempuan dari keluarga mereka untuk dibawa ke Cina dan kota-kota besar dengan alasan pelatihan kerja dan kemudian memutuskan hubungan dengan keluarga mereka dalam jangka waktu yang lama, yang seringkali menyebabkan mereka bunuh diri karena tidak tahan dengan siksaan ini.
- Mengeksploitasi kekayaan daerah dan mempekerjakan penduduk secara paksa untuk mengeluarkan barang-barang tambang. Juga merampas ternak dan ladang penduduk kemudian dibagikan kepada orang-orang Cina.
- Menjatuhkan sanksi yang sangat berat bagi mereka yang memiliki anak lebih dari dua.
- Melakukan percobaan nuklir padang pasir yang ada di kawasan itu sehingga menjadi ladang percobaan rudal dan bom-bom nuklir terbesar di dunia yang mengakibatkan terbunuhnya ratusan ribu kaum muslimin dan menyebarkan berbagai macam penyakit dan cacat fisik.
- Mewajibkan bahasa Cina sebagai pengganti bahasa penduduk setempat dan memaksakan kebudayaan dan simbol-simbol Cina serta menghapus simbol-simbol ke-Islaman di daerah tersebut.
Berbagai gelombang demonstrasi bermunculan dan bermacam-macam organisasi serta lembaga bergerak ketika Denmark yang terlaknat melakukan penghinaan terhadap kehormatan Nabi SAW. Segala usaha dikerahkan, serangan pemboikotan produk Denmark dilancarkan. Berbagai makalah yang menjelaskan ketentuan syar’i yang harus diperbuat kaum muslimin bermunculan. Ahlu tauhid dan ahlu jihad yang merupakan lambang keperkasaan dan kebanggaan umat Islam bergegas melancarkan aksi-aksi syahid, demi membalaskan kehormatan Rasul SAW.
Namun tatkala Cina “sang penjahat” melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap kehormatan Rasulullah SAW., tak seorangpun yang sadar dan tak seorangpun bangkit untuk membela. Tak seorangpun mendengar jeritan saudara-saudara kita di sana. Tertutup oleh berbagai keributan yang terus meningkat, juga berbagai serangan beruntun yang dilancarkan terhadap Islam dan para penganutnya baik di dalam maupun di luar negeri.
Berbagai buku ditulis untuk menceritakan ruang-ruang pemeriksaan Spanyol yang kengeriannya membuat rambut beruban. Kini kasus tersebut terulang kembali dalam bentuk yang lebih mengerikan di sebuah negara komunis. Sebagai contoh, dalam pelaksanaan hukuman mati, seorang muslim dipaksa minum khamr lalu ditembak. Terkadang jasadnya dipotong kecil-kecil lalu ditebar di jalan-jalan.
Ketika terjadi pembunuhan dan pengusiran terhadap saudara-saudara kita di Palestina, seluruh dunia Islam bangkit dan memang seharusnya demikian. Namun kita tidak sadar bahwa pembantaian seperti yang dilakukan kaum zionis tersebut, telah terjadi berulang kali di sebuah negeri yang jeritannya terbungkam dan kata-katanya tertahan, di Turkistan.
Kita semua merasa tersayat dengan kasus pemukiman Yahudi, padahal kasus semacam ini telah terjadi berulang kali di sebuah negeri Islam, yang kini penduduk asing yang tinggal di sana telah mencapai 60 % dari total penduduk asli, lantaran program kependudukan yang dijalankan oleh negara kafir, yakni negara Cina.
Memang permusuhan para penyembah berhala terhadap orang beriman sangat besar, sebagaimana permusuhan Yahudi. Oleh karena itu Allah SWT., mensejajarkan permusuhan mereka dalam fiman-Nya : “Engkau benar-benar akan mendapatkan menusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman adalah yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS Al Maidah).
Wahai umat Islam !! wahai anak cucu Mu’tashim !! wahai umat Muhammad !! Berapa sudah remaja muslimah diambil paksa dari pangkuan orang tua mereka, lalu ditawan oleh orang-orang musyrik dan komunis, dengan alasan pendidikan. Berapa sudah darah muwahhidin yang ditumpahkan secara dzalim oleh tangan-tangan manusia buas itu.
Berapa banyak orang-orang lapar, mati, sakit, kehilangan anak. Berapa banyak sudah siksaan dan pembersihan etnis, yang dilakukan oleh negara raksasa ini dengan segala kekuatan, kelicikan dan makar yang mereka lakukan, di sepanjang tahun terhadap negeri yang terjajah dan terdzalimi tersebut.
Kini suara kalian telah terdengar wahai saudara-saudaraku, maka tenanglah dan bersabarlah. Darah kalian adalah darah kami, harga diri kalian adalah harga diri kami, tanah air kalian adalah tanah air kami dan musuh kalian adalah musuh kami juga. Kalian adalah bagian dari kami. Mulai hari ini tidak ada lagi kata membisu, tiada penindasan, tiada penyiksaan, tiada kerelaan dengan kehinaan. Kebenaran telah nyata dan kejahatan para komunis yang memendam dendam itu telah jelas.
Diamlah karena peluru telah bicara. Cukup bagi kami peluru yang menyerukan jihad.
Sesungguhnya membela sesama muslim itu bukan sekadar amalan sunnah yang mana bagi siapa saja yang menginginkan pahala tambahan saja yang mengerjakannya. Tapi ini adalah tuntutan “Laa ilaaha illallah” , realisasi terhadap rukun Al Wala wal Bara’ yang merupakan salah satu rukun tauhid. Oleh karena itu membela sesama muslim itu hukumnya wajib kapan saja dan di mana saja.
Atas karunia Allah, seorang muslim itu dalam membela agama dan saudaranya tidak takut ataupun gentar terhadap kekuatan atau jumlah musuh. Karena memohon pertolongan kepada Dzat Yang Maha Kuat lagi Tak Terkalahkan, Yang Maha Kuasa, yang siapapun takkan lolos dari-Nya, baik di bumi maupun di langit.
Wahai saudara-saudara mujahidin di Turkistan, bersabarlah dan teruslah bersabar. Berjaga-jagalah di perbatasan. Dan bertaqwalah kepada Allah supaya kalian menang. Insyaallah kalianlah yang dapat menteror dan membendung serangan musuh, membalaskan apa yang telah musuh lakukan, maka kalian lakukan untuk menjaga dien ini, untuk nyawa, kehormatan dan harta benda. Janganlah kalian bosan dengan perjuangan. Kekuatan dan keperkasaan kita terletak pada jihad. Jalan kita adalah jihad. Kemuliaan kita terletak pada jihad. Kita ini ibarat satu tubuh. Cara kita untuk membela Islam dan menegakkan bendera Islam di seluruh muka bumi ini adalah satu/sama.
Wahai bangsa Turkistan yang tangguh, kini Allah telah memuliakan kalian dengan mujahidin di tengah-tengah kalian. Maka bantulah mereka sebagai bentuk pembelaan kalian terhadap agama kalian dan nabi kalian, serta sebagai pembalasan untuk darah dan kehormatan kalian terhadap para penyembah berhala itu.
Adapun kepada setiap muslim dan muslimah, jangan kalian acuh tak acuh terhadap saudara-saudara kalian. Mereka adalah bagian dari kalian dan kalian adalah bagian dari mereka.
“Orang-orang beriman laki-laki dan perempuan itu sebagian mereka adalah pelindung bagi sebagian yang lain, mereka memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar, mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat serta mentaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang yang akan dirahmati Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” )QS. At Taubah : 71).
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya.
Boikot produk-produk orang komunis itu. Bongkar kekejaman-kekejaman mereka. Bantulah saudara-saudara kalian dengan do’a, dengan harta, dengan hijrah, dengan keahlian, dengan kata-kata kalian serta sebar luaskan berita tentang mereka dengan segala cara sampai panji tauhid berkibar tinggi di bumi Turkistan dan tempat lain, meski itu tidak disukai oleh orang-orang komunis, orang-orang penyembah berhala dan orang-orang kafir. Hanya pada saat itu sajalah kehidupan dapat melangkah, denyut dapat berdetak, mata dapat kembali melihat untuk kemudian berucap : Ya Allah…Ya Allah…!!
Oleh : Abu Hajir Al Liby
Terjemah oleh: Abu Muhajir Al Gharib
Internationl Jihad Analysis
http://www.arrahmah.com
Filter Your Mind, Get The Truth