DOHA (Arrahmah.com) – Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahwa Washington tengah bekerja untuk mengekstradisi seorang ulama yang berbasis di AS yang dituduh mendalangi kudeta gagal Turki pada tahun 2016, kata menteri luar negeri Turki.
“Di Argentina, Trump mengatakan kepada Erdogan bahwa mereka bekerja untuk mengekstradisi (Fethullah) Gulen dan orang-orang lainnya,” kata Mevlut Cavusoglu pada Minggu (16/12/2018), mengacu pada KTT G20 di mana para pemimpin bertemu dua minggu lalu.
Turki telah lama meminta AS mengekstradisi sang ulama yang telah tinggal di pengasingan di Amerika Serikat selama hampir dua dekade. Mantan sekutu Erdogan tersebut disalahkan oleh pihak berwenang Turki karena kudeta yang gagal ketika sejumlah tentara menyita tank dan helikopter, menyerang parlemen dan menembak warga sipil yang tidak bersenjata.
Gulen membantah keterlibatan apa pun dalam kudeta tersebut.
Trump mengatakan bulan lalu dia tidak sama sekali mempertimbangkan untuk mengekstradisi Gulen sebagai bagian dari upaya untuk meredakan tekanan Turki terhadap Arab Saudi atas pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi di Istanbul.
Sementara itu, Erdogan mengatakan pekan lalu Turki akan memulai inisiatif baru di luar negeri untuk menargetkan pembiayaan para pendukung Gulen.
“Saya baru-baru ini melihat penyelidikan kredibel oleh FBI tentang bagaimana organisasi Gulen menghindari pajak,” tambah Cavusoglu pada konferensi di Doha. (Althaf/arrahmah.com)