ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah Turki menolak tawaran Israel untuk membantu upaya penyelamatan setelah Turki dipukul dengan gempa berkekuatan 7,2 SR diikuti dengan 6,1 SR yang menewaskan 138 orang dan lebih dari 350 terluka pada Minggu (23/10/2011). Ratusan lainnya dikhawatirkan telah meninggal dunia dan masih terhimpit reruntuhan bangunan.
Menteri Pertahanan negara Zionis Israel, Ehud Barak mengatakan kepada Channel 10 ISrael bahwa “ia memiliki kesan bahwa Turki sepertinya tidak inginkan bantuan Israel”.
“Ada respon negatif untuk tawaran kami,” ujar Barak. “Jika mereka kembali, pada waktu tertentu, kami masih akan bersedia dan siap membantu,” klaimnya.
Seorang pejabat Kementrian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa respon negara untuk tawaran Israel sama dengan respon terhadap puluhan tawaran dari negara lain.
Para pejabat Turki mengatakan bahwa 1.000 orang dikhawatirkan tewas akibat gempa dan tim penyelamat masih terus melakukan pencarian.
Sebelumnya, dua negara ini saling bersitegang setelah Duta Besar Israel diusir dari Turki karena Israel menolak untuk meminta maaf atas serangan mematikan terhadap armada Kebebasan yang menuju Gaza pada 31 Mei tahun lalu untuk memberikan bantuan kemanusiaan di mana sembilan aktivis kemanusiaan Turki meninggal dalam serangan mematikan itu.
Pengusiran Duta Besar Israel tidak lama setelah PBB mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa pasukan Zionis Israel yang menyerang kapal Turki menggunakan kekerasan berlebihan. (haninmazaya/arrahmah.com)