ANKARA (Arrahmah.com) – Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menulis di Twitter pada Rabu (15/8/2018) bahwa Ankara telah menaikkan tarif pada sejumlah produk AS berdasarkan prinsip timbal-balik “sebagai tanggapan atas serangan yang disengaja oleh pemerintah AS terhadap ekonomi Turki.”
Dalam keputusan yang diumumkan dalam Lembaran Resminya, Ankara mengatakan pihaknya memberlakukan tarif ekstra pada impor produk termasuk beras, kendaraan, alkohol, batu bara, tembakau dan kosmetik.
Sehari sebelumnya (14/8), Erdogan mengatakan pemerintahnya akan memboikot barang-barang elektronik, termasuk iPhone, dari Amerika Serikat sebagai tanggapan terhadap Washington yang menggandakan tarif atas impor Turki. Dia menyarankan agar warga Turki membeli ponsel lokal atau Korea sebagai gantinya.
Dia berjanji Turki akan bekerja untuk memproduksi dan mengekspor lebih banyak barang, serta menyediakan peluang kerja bagi warga Turki.
Lira Turki telah turun ke rekor terendah dalam beberapa pekan terakhir, setelah jatuh sekitar 42 persen sepanjang tahun ini. Mata uang ini sekarang telah stabil sekitar 6,50 lira terhadap dolar.
Pada hari Jumat, Erdogan mengatakan Turki berada dalam keadaan perang ekonomi setelah lira Turki jatuh sebagai akibat dari pengumuman Presiden AS Donald Trump bahwa ia mengesahkan penggandaan tarif AS atas impor baja dan aluminium dari Turki.
Hubungan bilateral awalnya memburuk pada tahun 2016 setelah pendeta AS Andrew Brunson ditangkap di Turki karena diduga menjadi anggota gerakan yang didirikan oleh ulama Islam Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara berusaha menggulingkan pemerintah pada tahun 2016 dan terdaftar sebagai organisasi teroris. (Althaf/arrahmah.com)