ANKARA (Arrahmah.com) – Wakil Menteri Pendidikan Nasional Turki Mustafa Safran mengatakan pada Rabu (12/9/2018) bahwa Turki akan menangguhkan pengiriman siswa Turki ke AS untuk tujuan pendidikan.
Dibanding mengirim siswa ke AS, Turki akan lebih memilih universitas Eropa dan Timur Jauh. Keputusan ini juga berlaku untuk gelar master di semua bidang kecuali beberapa bidang studi tertentu.
Turki dan AS saat ini sedang mengalami hubungan yang berbatu menyusul pengenaan sanksi Washington terhadap Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu dan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gül karena tidak melepaskan pendeta Amerika, Andrew Brunson, menyebabkan lira Turki mengalami depresiasi, yang disebut oleh Presiden Erdogan sebagai “perang ekonomi.”
Presiden AS Donald Trump meningkatkan serangannya terhadap Turki dengan menggandakan tarif AS pada impor aluminium dan baja Turki menjadi 20 persen dan 50 persen, masing-masing.
Turki kemudian meningkatkan tarif pada beberapa produk asal AS, termasuk alkohol dan produk tembakau dan mobil sebagai pembalasan. (Althaf/arrahmah.com)