ANKARA (Arrahmah.com) – Ankara tidak melihat adanya normalisasi hubungan dengan “Israel” kecuali “Israel” memenuhi tuntutan Turki untuk mengakhiri blokade Jalur Gaza dan memberikan kompensasi atas kematian sembilan aktivis Turki, juru bicara kepresidenan İbrahim Kalin mengatakan pada konferensi pers di Ankara, Senin (28/12/2015), sebagaimana dilansir oleh Daily Sabah.
Kalin menegaskan bahwa “Israel” harus memenuhi tiga persyaratan dari Turki untuk menormalkan hubungan kedua negara itu dan Turki tidak akan mengambil langkah mundur mengenai Palestina dalam pembicaraan dengan “Israel”.
“Turki akan terus memainkan perannya sampai solusi dua negara tercapai dan rakyat Palestina memiliki negara mereka sendiri. Perdamaian yang permanen tidak dapat dicapai di wilayah itu tanpa menyelesaikan masalah Palestina” kata Kalin.
Ankara memiliki tiga peryaratan untuk memulihkan hubungan dengan “Israel”, yaitu permintaan maaf dari “Israel” atas penyerangan Mavi Marmara, kompensasi bagi keluarga korban yang tewas dalam serangan itu dan pencabutan delapan tahun blokade “Israel” di Jalur Gaza.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu telah meminta maaf atas serangan itu dan ada laporan bahwa kesepakatan mengenai kompensasi sedang diupayakan antara kedua negara. Blokade Jalur Gaza tetap menjadi bagian yang paling penting dalam daftar tuntutanTurki.
Berbicara pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) pekan lalu, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan: “Turki akan membela Gaza sampai anak-anak dibebaskan dan Turki tidak akan membiarkan setiap orang yang tertindas.”
Menjelaskan bahwa pembicaraan rekonsiliasi antara Ankara dan Tel Aviv terus berlangsung, Davutoglu mengatakan: “Tidak ada yang bisa meragukan kepekaan kami terhadap masalah Palestina. Tak seorang pun akan menguji kepekaan kami mengenai Palestina. Kami akan melakukan semua pembicaraan yang mendukung Palestina…”
“Mereka yang mengklaim Turki melupakan rakyat Gaza dan mengesampingkan dukungannya terhadap Palestina untuk lebih dekat dengan “Israel”, mereka sedang melakukan kampanye fitnah [melawan kami],” katanya.
Dia juga menambahkan: “Jangankan melupakan Gaza dalam negosiasi, kami bahkan tidak lupa tentang hal itu dalam mimpi kami di malam hari. kami tidak akan melupakan Gaza, Palestina, Yerusalem.”
(ameera/arrahmah.com)