ANKARA (Arrahmah.id) – Pemerintah Turki menetapkan 131 tersangka yang dinilai bertanggung jawab atas runtuhnya banyak gedung bertingkat setelah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter menggungcang negara tersebut.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan pihak berwenang akan menindaklanjuti proses peradilan yang diperlukan terkait kasus ini.
“Terutama untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat dan bangunan yang menimbulkan korban meninggal dan luka-luka,” ujar Oktay, seperti dikutip Reuters, pada Ahad (12/2/2023).
Media lokal Turki melaporkan, setidaknya ada 20.000 lebih bangunan dan gedung yang runtuh usai bencana gempa bumi.
Kementerian Kehakiman Turki kemudian meminta jaksa di 10 provinsi terdampak gempa untuk melakukan investigasi terhadap orang yang bertanggung jawab atas gedung-gedung runtuh itu.
Kementerian Kehakiman meminta para jaksa untuk mendirikan “kantor khusus investigasi kejahatan gempa”.
Jaksa kemudian memulai penyelidikan itu di Kahramanmaras dan episentrum gempa distrik Pazarcik.
Sejauh ini, polisi Turki telah menangkap 12 orang yang bertanggung jawab atas keruntuhan gedung.
Pada Jumat (10/2), petugas juga menangkap kontraktor blok apartemen mewah bertingkat yang roboh di Provinsi Hatay. Polisi menangkap dia di bandara Istanbul usai dilaporkan hendak meninggalkan Turki.
Turki tengah berduka usai gempa dahsyat mengguncang negara itu hingga Suriah pada Senin pagi waktu setempat.
Akibat bencana tersebut, hingga Selasa (14/2) dilaporkan sebanyak 37.457 orang meninggal dunia, dengan rincian korban di Turki sebanyak 31.643, dan di Suriah tercatat 5.814 jiwa.
Beberapa pihak menilai banyak korban meninggal lantaran episentrum gempa berada di area penduduk, gempa memiliki kedalaman yang dangkal, dan banyak gedung bertingkat yang tak tahan gempa di lokasi terdampak bencana ini. (rafa/arrahmah.id)