ANKARA (Arrahmah.com) – Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengatakan pada Rabu (12/11/2014) bahwa kondisi di di Al-Quds lebih buruk daripada saat perang tahun 1967, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Kamis (14/11).
“Situasi saat ini di Al-Quds sangat sensitif. Tidak akan berlebihan kalau dikatakan bahwa kondisinya lebih buruk daripada saat perang tahun 1967,” kata Kurtulmus dalam kunjungannya pada Rabu (12/11) ke kantor Anadolu News Agency di ibukota Rabat, Maroko
Agresi “Israel” baru-baru ini terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa telah menyebabkan wilayah itu berada diambang kritis, kata Kurtulmus.
Pernyataan itu disampaikan sepekan setelah kompleks Al-Aqsa di Al-Quds, yang merupakan situs paling suci ketiga di dunia bagi ummat Islam, diserbu oleh sekelompok pemukim Yahudi dan pasukan keamanan “Israel”.
Kurtulmus menyatakan bahwa “Israel” terus melakukan invasi ke wilayah Palestina sejak tahun 1967 dengan mengandalkan kekuatan veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB.
“Israel menggunakan Al-Quds sebagai ibukota de facto, dan langkah demi langkah telah dilakukan untuk sepenuhnya mengusir penduduk Muslim dari Al-Quds. Melakukan upaya Yahudisasi Al-Quds dengan membangunan pemukiman Yahudi ilegal, mengusir orang-orang Arab dan Muslim dari tanah mereka, dan melakukan tekanan besar terhadap mereka, semua telah terjadi secara bertahap,” katanya.
Pada Rabu (12/11), komite perencanaan “Israel” menyetujui rencana untuk membangun 200 unit pemukiman baru di sebelah timur Al-Quds.
Wakil Perdana Menteri Turki juga mengatakan bahwa dukungan AS terhadap “Israel” telah mencegah pengenaan sanksi terhadap negara Yahudi itu, bahkan jika PBB telah menjatuhkan sanksi tersebut.
“Hal-hal (yang mereka lakukan) di Al Quds, Masjid Al-Aqsa dan Haram al-Sharif berada di luar imajinasi. Tidak ada yang menyangka mereka akan sangat agresif,” kata Kurtulmus.
Pada tanggal 5 Oktober, tentara “Israel” memasuki ke Al-Aqsa dengan sepatu kotor mereka, dan kemudian memblokir masuknya Muslim untuk melakukan shalat di masjid Al-Aqsha.
Yahudi menyebut area kompleks Al-Qsha sebagai “Temple Mount,” dan mengklaim bahwa area tersebut merupakan lokasi dari dua candi Yahudi di zaman kuno.
Wakil Perdana Menteri Turki menyebutkan bahwa Al-Aqsha berada dalam situasi yang mengerikan, dan mengatakan bahwa “Israel” sedang menggali terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa.
“Jika mereka bisa, mereka akan menghancurkan Al-Aqsa pada suatu hari dan mengatakan ‘Masjid ini telah runtuh. Sekarang kita bangun kembali kuil suci’,” kata Kurtulmus memperingatkan.
(ameera/arrahmah.com)