TURKI (Arrahmah.com) – Mengutip laporan Hurriyet Daily News pada Ahad (21/9/2014), Tentara Turki sedang mempersiapkan diri untuk menciptakan zona pertahanan di Suriah utara untuk menerima para pengungsi yang melarikan diri dari invasi ISIS. Saat ini ISIS telah menguasai 60 desa Kurdi dan berjuang untuk merebut kota Kubani, wilayah Kurdi mayoritas.
Surat kabar itu mengutip sumber tanpa nama yang mengatakan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengeluarkan keputusan Kamis untuk mempersiapkan pembentukan zona pertahanan terhadap ISIS.
Sementara itu, staf kepala tentara telah memulai rencana untuk membentuk zona pertahanan, menyusul keputusan Erdogan, dan sedang menunggu keputusan PBB untuk memulai implementasi rencana tersebut.
Zona pertahanan ini diharapkan akan mencuat pada agenda pertemuan Majelis Umum PBB yang dijadwalkan pada Senin (22/9).
Jumlah pengungsi Kurdi di Turki telah melampaui 60.000 jiwa, sejak pembukaan perbatasan Jum’at lalu (19/9). Wakil perdana menteri Noman Qutulmush mengatakan bahwa, bertambahnya jumlah pengungsi yang terbantu adalah “sumber kebanggaan” untuk negaranya, “karena bahkan negara-negara terkaya di dunia tidak dapat menampung jumlah pengungsi yang sama dalam satu hari. “
Sementara itu, pemimpin Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Murat Karayilan, telah mengancam Turki untuk menangguhkan perundingan perdamaian dengan badan intelijen jika membentuk zona pertahanan di dalam wilayah Suriah.
Laporan media dikonfirmasi oleh tentara Turki mengatakan bahwa PKK telah meningkatkan pergerakannya di wilayah timur dan tenggara di Turki dan membentuk keamanan paralel dan entitas peradilan.
Sementara itu, kepala staf militer Turki, Necdet Ozal, mengatakan dalam sebuah wawancara TV baru-baru ini bahwa “angkatan bersenjata akan segera turun tangan jika PKK melakukan tindakan apapun yang bertujuan membagi negara Turki.”
Kelompok-kelompok kekerasan bersekutu dengan PKK telah membakar setidaknya 23 sekolah di Turki timur dan tenggara dengan melemparkan bom molotov pada mereka, yang menyebabkan penangguhan kegiatan akademis disana. (adibahasan/arrahmah.com)