DOHA (Arrahmah.id) – Pemerintah Turki menyatakan siap untuk menampung sejumlah tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara “Israel” sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan “Israel”.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, saat berkunjung ke Qatar pada Ahad (2/2/2025).
Fidan menyebut bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan mendukung kesediaan pemerintah untuk menampung warga Palestina yang dibebaskan “Israel” tersebut.
“Presiden kami telah menyatakan bahwa kami siap untuk menampung sejumlah warga Palestina yang telah dibebaskan… demi mendukung perjanjian tersebut,” ucap Fidan saat berbicara dalam konferensi pers di Doha, seperti dilansir AFP pada Senin (3/2).
“Turki, bersama dengan negara-negara lainnya, akan mengambil bagian dalam hal ini sehingga perjanjian gencatan senjata dapat tetap berlaku,” lanjutnya.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengatakan dirinya dan Fidan membahas soal “perkembangan di wilayah Palestina yang diduduki dan Suriah” dalam pertemuan mereka yang digelar tertutup.
Qatar merupakan salah satu mediator untuk gencatan senjata Gaza, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS).
Dalam pernyataannya, PM Qatar menyerukan “semua pihak untuk menghormati semua ketentuan perjanjian dan memulai (perundingan) tahap kedua”, yang dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran Hamas dan “Israel” secara lebih pemanen.
Tanggal untuk perundingan resmi yang melibatkan para mediator dan delegasi dari Hamas dan “Israel” belum ditentukan, dengan tahap pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari akan berakhir bulan depan.
Sebagaimana diketahui, tahap pertama gencatan senjata di Gaza fokus pada pembebasan 33 sandera “Israel” yang ditawan Hamas. Tawanan tersebut ditukarkan dengan pembebasan sekitar 1.900 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara “Israel”.
Kebanyakan dari tahanan Palestina yang dibebaskan Tel Aviv itu akan diasingkan secara permanen setelah mereka dibebaskan. Namun belum diketahui secara jelas ke mana saja para tahanan itu akan diasingkan.
Total 183 tahanan dibebaskan oleh “Israel” pada Sabtu (1/2) waktu setempat, yang ditukarkan dengan tiga sandera “Israel” yang dibebaskan Hamas di Jalur Gaza. Sebanyak tujuh tahanan Palestina dan satu tahanan asal Mesir telah dideportasi usai dibebaskan oleh Tel Aviv. (Rafa/arrahmah.id)