ANKARA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa Rusia telah menduduki Suriah, menekankan bahwa sebagian besar serangan Moskow di Suriah telah menghantam warga sipil.
“Selama bertahun-tahun, Rusia telah menentang intervensi asing di Suriah, dan kini melakukan intervensi langsung dan dalam cara yang sangat negatif bahkan menduduki Suriah,” ujar Davutoglu dalam sebuah wawancara dengan CNN seperti dilansir MEMO pada Rabu (27/1/2016).
“Sembilan puluh persen dari operasi Rusia di Suriah melawan warga sipil dan oposisi moderat di Idlib, Aleppo dan Homs, Latakia serta terhadap sekolah-sekolah dan rumah sakit. Kami mengetahui hal tersebut karena seluruh korban luka akibat pemboman Rusia lari ke Turki,” ungkapnya.
Perdana Menteri Turki mengatakan negaranya mengharapkan Rusia untuk menghormati warga sipil Suriah dan tidak memaksa mereka untuk melarikan diri ke Turki.
Saat ditanya jika Bashar Asad memenangkan perang, Davutoglu mengatakan: “Tidak, dia tidak akan menang, tidak ada warga Suriah yang setuju untuk kembali ke negaranya selama Asad tetap di Damaskus.”
Faksi-faksi perlawanan menggunakan istilah pendudukan untuk menggambarkan kehadiran Rusia di Suriah, namun Moskow mengklaim bahwa mereka melakukan intervensi atas permintaan rezim Asad.
Organisasi hak asasi manusia internasional dan aktivis lokal melaporkan bahwa sejak Rusia melancarkan kampanye udara pada 30 September 2015, sedikitnya 1.800 warga sipil telah gugur dan infrastruktur hancur. (haninmazaya/arrahmah.com)