ANKARA (Arrahmah.com) – Setelah membantu faksi-faksi moderat Suriah mendapatkan kembali kendali atas kota-kota yang ditangkap oleh ISIS, Turki kini memperluas bantuan ke kota-kota yang dilanda perang melalui upaya renovasi infrastruktur, Daily Sabah melaporkan pada Ahad (4/6/2017).
Sementara badan amal Turki membantu memulihkan infrastruktur, sebuah yayasan yang terkait dengan Urusan Kepresidenan Turki mengawasi kebutuhan religius warga Suriah yang kembali ke kota-kota yang dibebaskan.
Yayasan Diyanet Turki (TDV) dari sebuah direktorat agama yang dikelola negara, memulihkan masjid-masjid yang rusak dalam perang yang berlangsung selama enam tahun terakhir. Sejauh ini 56 masjid dari 60 yang sebelumnya rusak telah dibuka kembali untuk sholat menjelang Ramadhan.
Selain memulihkan masjid di 10 kota yang dibebaskan dari Jarablus dan al-Bab hingga Azaz, Turki akan mengirim 400 ulama ke kota-kota ini dan juga ke kamp-kamp yang digunakan untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal.
Pada Agustus, Turki meluncurkan Operasi Perisai Eufrat untuk mendukung Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Lebih dari 2.000 kilometer persegi tanah di utara Suriah yang berbatasan dengan Turki dibebaskan dari ISIS dan puluhan ribu orang yang berlindung di kota lain dan Turki mulai kembali ke rumah mereka setelah operasi tersebut berakhir pada bulan Maret
Setelah merebut kota dan desa yang dipegang ISIS, Turki mempercepat usaha untuk meningkatkan kualitas hidup di daerah tersebut. Langkah pertama menuju normalisasi di kota dilakukan dengan melatih pasukan keamanan setempat. Turki juga memainkan peran penting dalam memulihkan sekolah dan mengirim guru ke kota-kota yang bebas.
TDV memimpin upaya untuk memulihkan masjid dan membangun gedung baru di negara-negara dengan populasi Muslim dan juga di Turki. Di negara bagian tenggara, TDV telah memulihkan dan membuka kembali 127 masjid di daerah-daerah yang diklaim rusak oleh PKK. (althaf/arrahmah.com)