ANKARA (Arrahmah.com) – Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar “Israel” untuk Ankara Eitan Naeh untuk menyampaikan protes mengenai tanggapan “Israel” terhadap aksi damai di perbatasan Gaza, Selasa (15/5/2018).
Dalam pertemuan tersebut, kementerian menyarankan agar Eitan Naeh kembali ke negaranya untuk sementara waktu.
Menurut informasi dari sumber diplomatik yang dilansir Anadolu Agency, pemanggilan Naeh ke Kementerian Luar Negeri Turki itu untuk menentang tindakan “Israel” yang menyebabkan meninggalnya 61 warga Palestina di perbatasan Gaza dan melukai lebih dari 2.770 orang.
Dalam kesempatan itu kementerian juga menyampaikan kepada Naeh bahwa Turki telah memanggil duta besar Turki di Tel Aviv, Kemal Okem, untuk berdiskusi terkait isu Palestina.
Presiden AS Donald Trump memicu kecaman internasional Desember lalu ketika dia secara sepihak mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” dan bersumpah untuk merelokasi kedutaan AS ke Yerusalem.
Pasukan “Israel” menewaskan sedikitnya 61 warga Palestina dan melukai lebih dari 2.770 lainnya dalam protes peringatan Nakba dan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem di sepanjang perbatasan Gaza pada Senin.
Turki pada Selasa mengumumkan hari berkabung nasional selama 3 hari untuk para korban di Gaza.
Demonstrasi kemarin adalah bagian dari aksi unjuk rasa yang telah berlangsung selama berminggu-minggu. Para demonstran memprotes peringatan 70 tahun berdirinya negara “Israel”, peristiwa disebut yang Palestina sebagai “Nakba” atau “Malapetaka”.
Sejak awal aksi demonstrasi pada 30 Maret, lebih dari 90 demonstran Palestina meninggal dunia akibat tembakan tentara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. (fath/arrahmah.com)