ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah Turki menyatakan tiga hari berkabung sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina saat memperingati para Syuhada hari Senin (14/5/2018).
Pengumuman berkabung tersebut disampaikan oleh wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag pada Senin malam setelah pertemuan dengan dewan menteri di Ankara.
Bozdag menegaskan, Amerika Serikat telah “melanggar” resolusi Dewan Keamanan PBB dengan membuka kedutaannya di Yerusalem pada hari Senin.
“Hari ini akan tercatat dalam sejarah sebagai Senin Berdarah bagi Muslim dan negara-negara Islam,” ujar Bozdag.
Dia juga mengungkapkan bahwa Turki telah menyerukan pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam, yang akan diadakan pada hari Jumat.
“Status Yerusalem yang bersejarah dan spiritual tidak akan pernah berubah. Seperti sebelumnya, Yerusalem akan terus menjadi ibukota Palestina yang merdeka,” tandasnya.
Bozdag juga mengatakan, pemerintah Turki telah memanggil diplomatnya di Tel Aviv dan Washington untuk melakukan perundingan.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 55 warga Palestina telah gugur sebagai Syuhada oleh tembakan tentara Israel pada hari Senin, dan ribuan lainnya terluka, selama aksi unjuk rasa anti-pendudukan di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza.
(ameera/arrahmah.com)