ANKARA (Arrahmah.com) – Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pada Selasa (19/11/2019) bahwa milisi Kurdi YPG telah membunuh tiga orang dan melukai delapan orang dalam serangan rudal terhadap sebuah sekolah di wilayah Tel Abyad di Suriah utara meski ada kesepakatan gencatan senjata, lansir Reuters.
Laporan itu datang sehari setelah Turki mengancam akan melancarkan operasi militer baru di timur laut Suriah jika daerah itu tidak dibersihkan dari milisi.
Serangan Turki bulan lalu terhadap YPG Suriah yang dijuluki Operation Peace Spring mengundang kecaman internasional. Ankara mengaitkan YPG dengan separatis PKK Kurdi di Turki.
“PKK/ YPG yang melanjutkan pelecehan dan serangan mereka, dan melakukan pemboman di daerah operasi ‘Peace Spring’, kini menargetkan sekolah di desa Curn di Tel Abyad,” ujar pernyataan kementerian pertahanan Turki.
Tel Abyad adalah salah satu dari dua kota perbatasan utama yang menyaksikan pertempuran terberat ketika Ankara melancarkan serangan pada 9 Oktober.
“Tiga warga sipil tak berdosa tewas dan delapan warga sipil, termasuk anak-anak, terluka,” lanjut pernyataan itu.
Turki menghentikan ofensifnya setelah melakukan kesepakatan dengan Rusia dan Amerika Serikat. Sementara Moskow mengklaim YPG telah mundur ke wilayah yang berjarak 30 km (18 mil) dari perbatasan, Ankara bersikap skeptis dan menyatakan kemungkinan serangan baru jika milisi Kurdi masih tetap ada.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Senin (18/11) mengatakan negaranya akan meluncurkan operasi baru jika daerah itu tidak dibersihkan dari milisi YPG. Rusia mengatakan langkah seperti itu akan merusak upaya menstabilkan kawasan itu. (haninmazaya/arrahmah.com)