ANKARA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, pada Jum’at (29/7/2016) mengatakan bahwa pangkalan militer yang digunakan oleh komplotan kudeta selama upaya kudeta 15 Juli akan ditutup, sebagaimana dilansir World Bulletin.
“Pangkalan Udara Akinci di Ankara, yang menjadi pusat perencanaan percobaan kudeta yang keji, akan ditutup”, kata Yildirim kepada kerumunan massa di distrik Kazan, Ankara, dekat pangkalan udara.
“Pangkalan udara itu akan diubah menjadi tempat untuk memperingati syuhada kami”, kata Yildirim.
“Kami menutup semua barak di Ankara dan Istanbul yang dikirimi tank dan helikopter kudeta,” tambahnya.
Yildirim berjanji bahwa Fetullah Gulen yang berbasis di AS, yang dituduh mendalangi upaya kudeta, akan diekstradisi ke Turki. Gulen telah tinggal di Pennsylvania sejak tahun 1999.
“Kami benar-benar akan membawa kembali pimpinan Organisasi Fetullah, yang bertanggung jawab atas upaya kudeta ini yang kini berada di AS,” kata Yildirim.
“Kami akan membawa dia kembali ke Turki.”
Pemerintah Turki mengatakan bahwa upaya kudeta Turki 15 Juli dilakukan oleh Organisasi Fetullah yang dipimpin Gulen (Feto), yang telah menyebabkan 246 orang gugur dan melukai lebih dari 2.100 orang lainnya.
Upaya kudeta itu memicu penyelidikan nasional untuk menghilangkan sel-sel tidur Feto yang menyusup ke lembaga negara, termasuk lembaga peradilan dan tentara.
(ameera/arrahmah.com)