ANKARA (Arrahmah.com) – Turki menolak seruan dari empat negara Arab untuk menutup pangkalan militernya di Qatar, dengan mengatakan bahwa pangkalan tersebut merupakan penjamin keamanan di Teluk dan tuntutan penutupannya merupakan gangguan dalam hubungannya dengan Doha.
Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik mengatakan kepada penyiar NTV bahwa dia belum melihat tuntutan penutupan pangkalan tersebut, namun dia menjelaskan bahwa negaranya tidak berencana untuk meninjau kembali kesepakatan 2014 dengan Qatar yang menyebabkannya dibangunnya pangkalan militer tersebut.
Komentar menteri pertahanan Turki itu datang setelah Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya memboikot Qatar karena dugaan mendukung “terorisme”, dan mengeluarkan daftar tuntutan termasuk menutup instalasi militer Turki di Qatar.
“Jika ada permintaan seperti itu, itu berarti interferensi dalam hubungan bilateral,” kata Isik dalam sebuah wawancara pada hari Jumat, (23/6/2017), sebagaimana dilansir Al Jazeera.
“Pangkalan di Qatar adalah pangkalan militer Turki yang juga akan menjaga keamanan Qatar dan wilayah tersebut.
“Ini adalah pangkalan militer yang penting dan tidak ada negara yang terganggu olehnya,” lanjutnya.
Lima kendaraan lapis baja dan 23 personil militer Turki tiba di Doha pada Kamis (22/6) dalam sebuah penempatan yang menurut angkatan bersenjata Turki merupakan bagian dari kesepakatan pelatihan dan kerjasama militer.
Sekitar 88 tentara Turki sudah berada di Qatar, menurut surat kabar Hurriyet.
Surat kabar tersebut mengungkapkan bahwa latihan bersama oleh pasukan Turki dan Qatar diperkirakan akan digelar setelah liburan Idul Fitri, dan jumlah tentara Turki yang dikirim ke negara Teluk bisa mencapai 1.000 orang.
Pangkalan militer Turki di Qatar adalah yang pangkalan militer pertama Turki yang dibangun di dunia Arab.
“Perjanjian militer Turki dengan Qatar bukanlah hal yang baru, namun setelah ketegangan Teluk meletus, Turki segera meloloskan rancangan undang-undang di parlemen untuk menempatkan pasukannya ke Doha,” ungkap Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul.
“Menurut kesepakatan tersebut, hampir 600 personel militer Turki akan melatih tentara Qatar.”
(ameera/arrahmah.com)