ANKARA (Arrahmah.com) – Militer Turki mengintensifkan kehadirannya di wilayah yang berbatasan dengan Suriah. Sejumlah tank dan kendaraan staf tiba di provinsi Hatay.
Menurut surat kabar Turki seperti dilansir Kavkaz Center, peluncur roket juga telah dipindahkan ke perbatasan.
Gerakan berlangsung terutama pada malam hari, tulis harian Zaman. Pimpinan militer Turki menolak untuk berkomentar mengenai pergerakan ini.
Otoritas Turki termasuk salah satu yang mendukung penggulingan rezim kafir Assad dan invasi darat ke Suriah.
Sebelumnya, diyakini bahwa rute pasokan untuk senjata dan amunisi bagi kelompok oposisi di Suriah melalui Turki. Namun, menurut oposisi, Turki memblokir pengiriman senjata utama dan hanya memungkinkan senjata-senjata kecil dan amunisi.
Tentara Turki telah beberapa kali melancarkan serangan ke Suriah dengan meriam dan mortir.
Alasan penembakan itu karena rezim Assad menghantam kota-kota di Turki terlebih dahulu.
Situasi di perbatasan meningkat setelah rezim Assad menggunakan senjata kimia dalam
melancarkan serangan di pinggiran Damaskus, Ghautah timur. Sedikitnya 1.600 korban jatuh termasuk 400 lebih anak-anak.
Menteri Luar Negeri Turki menyatakan negaranya siap untuk bergabung dengan operasi terhadap Suriah.
Sementara itu, Komite Luar Negeri Senat AS tengah mengadopsi rancangan resolusi mendukung aksi militer di Suriah dalam “merespon” serangan kimia di Ghautah.
Rencana Obama ini didukung oleh 10 anggota komite, tujuh suara menentang dan satu abstain.
Obama sedang mencoba untuk mencapai dukungan seluas mungkin bagi rencananya untuk melakukan serangan militer terhadap Suriah.
Menurut teks resolusi yang sedang aktif dibahas oleh Kongres AS, waktu operasi militer dibatasi sampai 60 hari dengan kemungkinan perpanjangan selama satu bulan. Dokumen tersebut juga berisi larangan operasi darat. (haninmazaya/arrahmah.com)