ANKARA (Arrahmah.com) – Turki mengatakan akan mengirim pulang pakar rudal Rusia yang mengawasi teknologi pertahanan udara S-400 yang telah membuat hubungan dengan Amerika Serikat menjadi tegang, mengatasi salah satu kekhawatiran Washington dengan sistem tersebut, namun mengesampingkan penghapusan sama sekali, Bloomberg melaporkan (3/6/2021).
Pernyataan itu menandakan kesiapan Ankara untuk berkompromi pada satu elemen kekhawatiran AS mengenai sistem rudal S-400.
Tahun lalu, AS berpendapat bahwa S-400 dapat digunakan oleh Rusia untuk secara diam-diam mendapatkan rincian rahasia pada jet Lockheed Martin F-35.
Turki, bagaimanapun, secara konsisten menyatakan bahwa struktur S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.
Washington mengatakan Turki harus mengakhiri kehadiran personel Rusia yang memberikan pelatihan dan perakitan sistem pertahanan rudal.
Akhir bulan lalu, Menteri Luar Negeri Turki Cavusoglu mengatakan dia telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Ankara adalah “kesepakatan yang sudah selesai”.
“Pada S-400, kami mengingatkan mereka sekali lagi mengapa Turki harus membelinya dan mengulangi bahwa Turki telah membelinya dan ini adalah kesepakatan yang sudah selesai,” kata Cavusoglu kepada wartawan di Brussels. (haninmazaya/arrahmah.com)