ANKARA (Arrahmah.com) – Larangan “Israel” terhadap azan adalah “Penghinaan kepada Yerusalem dan sejarahnya,” Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengatakan (21/11/2016).
“Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dikompromikan,” kata Kurtulmus setelah rapat kabinet. “Ini benar-benar tidak bisa diterima.”
“Ini merupakan penghinaan terhadap budaya, masa lalu, dan sejarah Yerusalem. Ini tidak masuk akal dan bertentangan dengan kebebasan beragama.”
“Memberikan batasan azan untuk shalat di Al-Aqsa dan masjid lainnya sama sekali tidak bisa diterima.”
Dia mengatakan hukum seperti itu tidak bisa diterapkan “karena pelaksanaannya akan mendorong berbagai pembela kebebasan beragama di seluruh dunia untuk memprotes hal itu.”
Pada 13 November pemerintah “Israel” menyetujui RUU yang melarang azan menggunakan pengeras suara di masjid-masjid Yerusalem. (fath/arrahmah.com)