ANKARA (Arrahmah.com) – Juru bicara kepresidenan Turki mengatakan kepada situs berita Jerman pada Jumat (1/10/2021) bahwa Ankara adalah anggota NATO yang kuat dan setia tanpa syarat kepada aliansi tersebut.
Ibrahim Kalin mengatakan kepada majalah Der Spiegel bahwa Turki berkontribusi pada banyak misi NATO dan masalah antara negara-negara anggota seharusnya tidak melemahkan aliansi.
Kalin menekankan bahwa Eropa adalah benua yang kuat dan penting secara politik dan ekonomi dan harus meningkatkan pengaruh dan kemandiriannya dalam keputusan geografis dan strategis daripada dibayangi oleh AS.
Dia mengkritik orang Eropa karena merujuk Washington terlebih dahulu dalam banyak keputusan dan mengatakan ini bukan indikator kepemimpinan politik.
Peran Turki di Afghanistan
“Kami ingin memberikan dukungan kepada pemerintah Afghanistan untuk pembukaan kembali bandara. Konsultasi teknis telah dimulai dengan Qatar mengenai masalah ini,” kata Kalin.
Dia mengatakan titik fokus utama Turki adalah memastikan pemerintah berada dalam posisi untuk membantu dirinya sendiri dan bahwa Ankara berhubungan dengan Taliban mengenai masalah yang ada sebelum kelompok itu berkuasa, seperti situasi ekonomi, masalah keamanan, perlindungan perbatasan, dan imigrasi. .
“Cara Amerika meninggalkan negara itu menciptakan kekacauan besar. Kami berharap Taliban membentuk pemerintahan yang lebih inklusif. Pemerintah yang baru-baru ini diumumkan belum memenuhi harapan masyarakat internasional. Tapi kami juga harus realistis dengan harapan kami,” lanjutnya.
Rezim Assad dan PKK melanggar hukum internasional di Suriah
“Beberapa rekan Eropa kami mengkritik kami karena mengerahkan pasukan di Suriah. Namun, ini seharusnya menyenangkan mereka. Kami menjaga orang-orang di daerah yang kami kendalikan. Hanya karena tentara Turki berada di Idlib, 2,5 juta orang tidak perlu melarikan diri dari wilayah itu,” tutur Kalin.
Dia mengatakan Turki diperlakukan sebagai kekuatan pendudukan atas kerusakan yang disebabkan negara itu terhadap kelompok teror PKK.
Menyangkal tuduhan bahwa Turki melanggar hukum internasional di Suriah, Kalin mengatakan Assad dan PKK yang melanggar hukum internasional.
“Kami memiliki hak untuk membela diri di sana. Jika Rusia dan AS telah diberikan hak untuk memasuki Suriah, kami memiliki hak yang sama,” katanya. (Althaf/arrahmah.com)