ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Direktorat Urusan Agama Turki, Mehmet Gormez telah mengirim surat kepada ulama terkemuka Mesir di mana ia menuntut peninjauan keputusan pengadilan Mesir untuk menghukum ratusan anggota Ikhwanul Muslimin (IM) dengan hukuman mati.
Pengadilan Mesir menghukum 528 anggota IM pada tanggal 24 Maret dan menjatuhi hukuman mati kepada mereka karena tewasnya seorang polisi dalam sebuah demonstrasi besar beberapa waktu lalu, lapor Today’s Zaman (11/4/2014).
Keputusan tersebut memicu kritik dari pemerintahan negara lain dan kelompok-kelompok ham internasional.
Surat Gormez kepada Ahmed al-Tayeb, Syeikh terkemuka di Universitas Al-Azhar, mengatakan : “Kami adalah bagian dari ummat Islam. Kami senang ketika Muslim lain senang dan kami akan sedih jika mereka bersedih. Kami dan rakyat kami sangat sedih dengan keputusan pengadilan yang diambil pada 24 Maret di Mesir untuk menghukum 528 orang.’
“Kami ingin menyampaikan harapan kami bahwa ulama-ulama Al-Azhar bisa membangun kembali persatuan, solidaritas dan persaudaraan di antara rakyat Mesir dan mengejar tugas mereka dengan keadilan dan kasih sayang. Kami yakin kalian akan melakukan upaya yang diperlukan untuk berkonsolidasi dengan IM dan mewujudkan keadilan di kalangan rakyat Mesir,” lanjut surat tersebut.
“Seluruh dunia adalah saksi untuk fakta bahwa perkembangan di Mesir adalah kerusuhan politik. Saat ini tugas yang paling penting adalah mencegah kematian lebih lanjut Muslim dan rakyat Mesir.”
“Untuk alasan ini, untuk menyelamatkan kehormatan saudara-saudara kami di Mesir, tugas jatuh di pundak ulama Al Azhar untuk memastikan pencabutan keputusan brutal tersebut.”
Tahun lalu, Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Syeikh Al-Azhar yang mendukung kudeta militer dan menggulingkan Mursi dari kekuasaan, dengan mengatakan : “Sejarah akan mengutuk” ulama seperti dia.
Erdogan mengatakan dia sangat terpukul ketika melihat Syeikh al-Azhar mendukung militer di Mesir. (haninmazaya/arrahmah.com)