ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah Turki kembali menyatakan sikapnya menolak rencana Israel menganeksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordan.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan pekanan Dewan Keamanan dan Politik Luar Negeri yang membahas sejumlah persoalan regional dan internasional, termasuk rencana aneksasi Israel, Senin (29/6/2020) seperti dilansir kantor berita resmi Turki, Anadolu Agency.
Pertemuan Dewan Keamanan itu mempertegas sikap Turki tidak menerima sikap Israel yang siap-siap mencaplok dan menganeksasi wilayah-wilayah di Tepi Barat. Israel dianggap melanggar undang-undang internasional.
Pemerintah Turki menyerukan kepada opini publik untuk mengambil prakarsa untuk menghentikan penjajah Israel.
Sebelumnya, PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan dalam berbagai kesempatan bahwa pemerintahannya berniat memulai realisasi rencana aneksasi Tepi Barat pada awal Juli dan ia menginginkan separuh dari wilayah kategori C di Tepi Barat.
Wilayah C adalah 61% dari keseluruhan wilayah Tepi Barat yang kini secara keamanan dan administrasi tunduk kepada Israel sesuai kesepakatan Oslo II tahun 1995.
Rencana aneksasi ini mencakup lebih dari 130 permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Lembah Yordan yang membentang antara danau Tiberias hingga Laut Mati atau 30% dari wilayah Tepi Barat ke dalam wilayah Israel.
(ameera/arrahmah.com)