ANKARA (Arrahmah.com) – Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin kemarin (22/11/2020) mengungkapkan poin ketidaksepakatan yang paling menonjol antara negaranya dan Amerika Serikat.
“Apakah [Presiden terpilih] Joe Biden tiba di Gedung Putih atau pemerintahan Trump berlanjut, Turki memiliki dua masalah keamanan nasional dasar yang mempengaruhi hubungannya dengan Amerika Serikat,” ungkap Kalin.
Pejabat Turki itu menjelaskan bahwa masalah pertama terkait dengan dukungan AS untuk milisi perlindungan Kurdi, juga dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat, yang dikatakan terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan AS, Uni Eropa, dan Turki sebagai “organisasi teroris”.
Kalin mengatakan dukungan AS untuk milisi Kurdi “salah” dan harus “pasti berubah”.
Mengomentari poin kedua ketidaksepakatan dengan Washington, Kalin mengatakan hal itu terkait dengan fakta bahwa AS belum mengambil tindakan apa pun terhadap organisasi Fethullah Gülen dan terus melindungi pemimpin dan anggotanya. Turki mengklaim pendukung Gulen berada di balik kudeta gagal 2016 yang bertujuan untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Juru bicara kepresidenan mencatat bahwa ada masalah lain yang terkait dengan hubungan bilateral, seperti perdagangan, pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Turki, dan AS yang mencegah pengiriman jet tempur F-35 ke Turki. (Althaf/arrahmah.com)