ANKARA (Arrahmah.com) – Turki berencana menjadi tuan rumah konferensi perdamaian Afghanistan di Istanbul pada bulan April, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Jumat (12/3/2021), menjelang batas waktu penarikan pasukan AS.
Dalam sebuah surat yang dibocorkan oleh Tolo News beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mendorong para pemimpin Afghanistan untuk mempertimbangkan sebuah “pemerintahan baru yang inklusif” dan mengusulkan agar pembicaraan berlangsung dalam beberapa minggu di Turki untuk menyegel kesepakatan damai dengan Taliban.
Cavusoglu mengatakan Turki menganggap dirinya “salah satu aktor terpenting di Afghanistan”.
“Kami akan melakukan (pertemuan) ini dalam koordinasi dengan persaudaraan Qatar,” kata kantor berita negara Anadolu mengutip Cavusoglu sehubungan dengan putaran pembicaraan terpisah yang diadakan di Doha.
Dia menambahkan bahwa Turki bermaksud menunjuk utusan khusus untuk proses perdamaian.
“Baik Taliban dan delegasi negosiasi, yang berarti pihak pemerintah, telah meminta kami untuk menjadi tuan rumah pertemuan seperti itu sebelumnya,” ujar Cavusoglu.
Dorongan diplomatik datang dengan Presiden AS Joe Biden menyelesaikan peninjauan tentang apakah akan mematuhi perjanjian dengan Taliban yang dinegosiasikan oleh mantan presiden Donald Trump untuk menarik pasukan AS terakhir pada bulan Mei.
Dalam suratnya, Blinken mengatakan Washington khawatir “situasi keamanan akan memburuk dan Taliban dapat memperoleh keuntungan teritorial dengan cepat” jika Amerika Serikat mengakhiri keterlibatan militernya selama dua dekade di Afghanistan. (Althaf/arrahmah.com)