ANKARA (Arrahmah.com) – Turki dan Rusia telah menyepakati rencana untuk pihak yang bertikai di Suriah untuk melakukan gencatan senjata, sumber rahasia Turki mengatakan pada Rabu (28/12/2016) sebagimana dilansir AA.
Rencana tersebut diharapkan akan dilakukan di semua daerah di mana rezim Asad dan kelompok oposisi bertempur, kata sumber tersebut.
Sumber tersebut juga mengatakan jika gencatan senjata telah berhasil, negosiasi politik akan dimulai di ibu kota Kazakhstan di bawah arahan Turki dan Rusia.
Sergey Jeleznyak, anggota komite hubungan internasional Duma, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa recana itu merupakan langkah penting menuju solusi politik di Suriah dan stabilitas di Timur Tengah.
“Keputusan ini memiliki karakter yang strategis dan itu mungkin akan mengakhiri sebagian besar krisis Suriah,” kata Jeleznyak.
Dia juga mengatakan format Turki-Rusia-Iran telah membuktikan efesiensinya untuk memastikan perdamaian di Suriah.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat bahwa Rusia, Turki, dan Iran telah setuju untuk usulan sebelumnya untuk mempertemukan perwakilan dari rezim Suriah dan oposisi di Kazakhstan.
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev telah menyatakan kesiapan untuk menyediakan platform untuk pembicaraan di Astana untuk memecahkan krisis berkepanjangan tersebut.
Suriah telah terperangkap dalam perang sejak awal tahun 2011, ketika rezim Bashar Asad menumpas protes pro-demokrasi, yang meletus sebagai bagian dari pemberontakan Musim Semi Arab.
Sejak itu, lebih dari seperempat juta orang tewas dan lebih dari 10 juta orang terpaksa mengungsi, menurut PBB. (fath/arrahmah.com)