KARACHI (Arrahmah.id) – Militer Turki dan Pakistan ikut serta dalam latihan gabungan selama sepekan di kota pelabuhan Karachi, Pakistan selatan, kata Kementerian Pertahanan, Selasa (27/12/2022).
“Pahlawan negara sahabat dan saudara bersatu untuk ‘Bulan Sabit dan Bintang’! ‘Latihan Bulan Sabit dan Bintang-2022’ digelar dengan partisipasi tim serangan bawah air (SAT) dari Angkatan Laut Turki dan Tim Iqbal dari Angkatan Laut Pakistan,” kata kementerian itu di Twitter.
Latihan yang digelar pada 19-25 Desember, bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas angkatan laut kedua negara, mengembangkan kerjasama di bidang militer.
Tahun lalu, kedua negara mengadakan latihan gabungan pertama mereka dengan militer Azerbaijan di Baku.
Hubungan antara Turki dan Pakistan telah titik baru dalam beberapa tahun terakhir berkat kerja sama antara industri pertahanan mereka.
Pada Juli 2018, angkatan laut Pakistan menandatangani kontrak dengan ASFAT, kontraktor pertahanan milik negara Turki, untuk akuisisi empat korvet MILGEM buatan Turki. Menurut rencana, dua korvet akan dibangun di Turki, dan dua korvet selanjutnya akan dibangun di Pakistan. Kesepakatan itu juga mencakup transfer teknologi antara kedua negara.
Pada Oktober 2019, Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan Kepala Angkatan Laut Pakistan saat itu, Laksamana. Zafar Mahmood Abbasi memotong pelat logam pertama korvet kelas MILGEM Ada, selama upacara di Istanbul.
Ankara dan Islamabad memiliki hubungan yang terjalin baik selama beberapa dekade. Di atas interaksi politik dan ekonomi negara, banyak lembaga kemanusiaan Turki, termasuk Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA), aktif di negara tersebut, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Selama kunjungan Erdoğan ke Pakistan pada Februari 2020, kedua negara menandatangani serangkaian nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral, keterlibatan ekonomi, komunikasi, dan ikatan budaya.
Volume perdagangan antara Pakistan dan Turki telah meningkat dari sekitar $600 juta (TL 4,5 miliar) menjadi $800 juta selama lima tahun terakhir. (haninmazaya/arrahmah.id)