YERUSALEM (Arrahmah.id) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melayangkan kecaman keras terhadap Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, karena mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Senin (2/1/2023).
Erdogan melalui Kementerian Luar Negeri Turki menganggap tindakan Ben-Gvir “provokatif”.
“Kami prihatin dengan tindakan provokatif Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terhadap Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel dan kami mengutuknya,” bunyi pernyataan Kemlu Turki
“Kami meminta Israel untuk bertindak secara bertanggung jawab untuk mencegah provokasi yang akan melanggar status dan kesucian tempat-tempat suci di Yerusalem dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut,” kutipan pernyataan Kemlu Turki menambahkan seperti dikutip dari Reuters (2/1).
Kecaman itu muncul ketika Turki dan Israel baru saja menormalisasi hubungan bilateral setelah sama-sama saling memutus mengusir duta besarnya. Kedua negara telah saling mengirim masing-masing duta besarnya lagi baru-baru ini.
Selain Turki, negara Arab dan Islam lainnya ramai-ramai mengecam tindakan Ben-Gvir.
Arab Saudi mengecam keras lawatan Ben-Gvir itu dengan menganggap hal itu mematik eskalasi konflik antara Palestina-Israel yang sangat mudah meningkat.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman Kerajaan Arab Saudi atas tindakan provokasi pejabat Israel yang menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa,” demikian pernyataan Kemlu Saudi, seperti dikutip Reuters.
Negara Teluk Arab lain seperti Uni Emirat Arab juga melancarkan kecaman serupa.
Palestina dan Yordania juga mengecam kunjungan Ben-Gvir. Kemlu Palestina menyampaikan kecaman dan menyebut tindakan dia memicu konflik serius.
“[Kunjungan Ben-Gvir] sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ancaman serius di wilayah konflik,” demikian pernyataan Kemlu Palestina, seperti dikutip AFP.
Sementara itu, Yordania, selaku wali penjaga situs suci di Yerusalem termasuk Al-Aqsa, menyebut kunjungan itu sebagai tindakan parah.
“Yordania mengecam dalam istilah yang paling parah penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan melanggar kesuciannya,” demikian pernyataan resmi Kemlu Yordania.
Sejumlah diplomat di negara-negara Arab juga menyatakan kekhawatiran mereka terkait kunjungan Menteri Israel itu.
Mereka cemas tindakan tersebut bisa memicu konflik bahkan perang sebagaimana terjadi pada dua tahun lalu.
Kunjungan Ben-Gvir ke Kompleks Masjid Al-Aqsa terjadi usai ia berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin.
Kompleks tersebut juga sebetulnya menjadi tempat ibadah kaum Yahudi atau yang biasa dikenal Temple Mount.
Dalam pembicaraan tersebut, mereka sepakat Ben-Gvir mengunjungi titik nyala konflik di Yerusalem.
“Kita tak harus tunduk kepada Hamas. Pemerintah kami tak akan menyerah atas ancaman Hamas,” ujar Ben-Gvir, seperti dikutip Ynet News. (hanoum/arrahmah.id)