DAMASKUS (Arrahmah.com) – Turki dan AS sepakat untuk bekerja sama untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang tidak terputus ke Suriah utara, setelah Rusia mengisyaratkan dapat memveto perpanjangan pasokan PBB yang dikirim melintasi perbatasan Turki.
Kesepakatan itu dicapai selama pertemuan antara Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dan juru bicara presiden Turki Ibrahim Kalin di Ankara pada Rabu (2/6/2021), lansir Zaman Alwasl.
Moskow telah menjadi sekutu utama rezim Suriah pimpinan Bashar Asad selama bertahun-tahun. Kremlin baru-baru ini menyarankan untuk menentang pembaruan resolusi PBB, yang dijadwalkan pada Juli, yang memungkinkan pergerakan pasokan melalui penyeberangan perbatasan terakhir yang tersisa ke provinsi barat laut Idlib.
Idlib adalah rumah bagi 3,5 juta pengungsi tetapi dikendalikan oleh pejuang Islam oposisi. Rusia menginginkan semua bantuan disalurkan melalui Damaskus.
Turki adalah penentang utama Asad di kawasan, dan memiliki pasukan yang ditempatkan di Suriah utara.
“Upaya bersama harus dilakukan untuk menghilangkan hambatan pengiriman bantuan kemanusiaan lintas batas PBB ke Suriah melalui Turki,” kata kantor Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan.
Dubes AS juga diharapkan bertemu dengan perwakilan lembaga swadaya masyarakat, serta pengungsi Suriah di Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)