ANKARA (Arrahmah.com) – Turki pada Senin (3/8/2020) mengecam kesepakatan antara pasukan pimpinan Kurdi di timur laut Suriah dan sebuah perusahaan minyak AS serta menyebutnya “tidak dapat diterima” dan setara dengan pembiayaan terorisme.
Pejabat senior Washington telah mengkonfirmasi bahwa perusahaan minyak AS telah menandatangani perjanjian dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) untuk “memodernisasi” ladang minyak di bawah kendalinya.
Kementerian luar negeri Suriah pada hari Minggu (2/8) mengutuk kesepakatan itu sebagai “pencurian” dan “penghinaan terhadap kedaulatan nasionalnya”.
SDF yang didukung AS sebagian besar terdiri dari pasukan Kurdi Suriah yang Turki anggap sebagai “kelompok teror” yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Sementara itu, pada Sabtu (1/8) bahwa komandan SDF Mazloum Abdi mengkonfirmasi kepada Senator Republik AS Lindsey Graham bahwa kesepakatan itu dibuat oleh Delta Crescent Energy LLC.
“Kami menyesali dukungan AS atas langkah yang mengabaikan hukum internasional dan menargetkan integritas serta kedaulatan wilayah Suriah,” kata kementerian luar negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
Ia menganggap kesepakatan itu sebagai “pembiayaan terorisme” dan “tidak dapat diterima”.
Kementerian luar negeri menuduh SDF memajukan “agenda separatisnya dengan menyita, dengan langkah ini, sumber daya alam rakyat Suriah”.
“Sumber daya alam Suriah adalah milik rakyat Suriah,” tambahnya. (Althaf/arrahmah.com)