ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri Turki mengindikasikan pada Rabu (11/12/2019) bahwa Amerika Serikat dapat dilarang menggunakan dua pangkalan udara strategis sebagai balasan atas kemungkinan sanksi AS terhadap negaranya, Anadolu melaporkan.
Komentar Mevlut Cavusoglu muncul di tengah laporan bahwa anggota parlemen AS telah menyetujui RUU pertahanan yang juga mencakup seruan sanksi untuk Turki atas keputusannya melanjutkan pembelian dan penyebaran sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia.
“Dalam hal keputusan untuk menjatuhkan sanksi kepada Turki, pangkalan udara Incirlik dan Kurecik dapat dibawa ke agenda,” lansir Anadolu mengutip pernyataan Cavusoglu.
Dia mengatakan: “Anggota Kongres harus memahami bahwa tidak mungkin untuk memberi sanksi apa pun.”
Pangkalan udara Incirlik di Turki selatan telah menjadi pangkalan utama untuk operasi AS di Timur Tengah dan baru-baru ini dalam perang melawan Daesh di Suriah dan Irak, sementara Kurecik, di Turki timur, adalah pangkalan utama NATO.
Keputusan Turki untuk melanjutkan pembelian sistem Rusia telah menambah ketegangan yang meningkat antara kedua sekutu NATO tersebut. Washington mengatakan sistem Rusia menjadi ancaman bagi NATO dan telah menyingkirkan Turki dari program jet tempur siluman F-35 pimpinan AS.
Ketegangan semakin meningkat setelah Turki melancarkan serangan ke Suriah timur laut untuk mengusir pasukan Kurdi Suriah yang bermitra dengan AS dalam perang melawan Daesh. Turki menganggap para pejuang Kurdi sebagai teroris karena hubungan mereka dengan pemberontak Kurdi yang terlarang yang beroperasi di dalam wilayah Turki. (Althaf/arrahmah.com)