ANKARA (Arrahmah.id) — Turki berhasil memindahkan 68 pasien dari Jalur Gaza yang dikepung Israel ke Turki untuk menjalani perawatan medis pada Selasa (12/12/2023). Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menyambut para pasien dan pendamping mereka yang diangkut dari Bandara Internasional El Arish Mesir yang ada di dekat Gaza ke Bandara Militer Etimesgut di ibu kota Ankara.
“Kelompok tersebut (pasien) mencakup 37 bayi dan anak-anak serta 31 orang dewasa, termasuk empat orang yang menderita kanker,” kata Koca seperti dikutip dari laman Middle East Monitor (13/12).
Dia menambahkan, persiapan untuk rumah sakit lapangan di Gaza telah dimulai dan lokasi yang cocok di dekat perbatasan Rafah telah diidentifikasi.
Kemudian, dia melanjutkan, pemindahan pasien berikutnya diperkirakan dilakukan awal pekan depan. Dia menambahkan, ini juga berarti meningkatnya kebutuhan akan kolaborasi layanan kesehatan lintas batas di tengah tantangan di Gaza.
Dia juga memberi kepastian bahwa tim koordinasi tripartit termasuk Turki, Israel, dan Mesir sedang rajin melakukan pemindahan.
Perlu diketahui, Otoritas Kesehatan Gaza mencatat setidaknya 18.412 warga Palestina telah terbunuh dan 50.100 lainnya terluka di serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, Turki dan Mesir telah menyetujui pengiriman sekitar 1.000 pasien kanker dan warga sipil lainnya yang terluka yang membutuhkan perawatan darurat di Gaza ke Turki untuk mendapatkan perawatan, Ahad 5 November 2023.
Koca mengatakan pada Kamis bahwa Ankara siap untuk membawa masuk pasien kanker dari rumah sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza, satu-satunya rumah sakit pengobatan kanker di wilayah kantong tersebut, yang tidak beroperasi lagi setelah kehabisan bahan bakar.
Koca mengatakan dia mengadakan panggilan telepon dengan mitranya dari Mesir pada hari Sabtu 4 November 2023 untuk membahas masalah tersebut.
“Upaya kami terus berlanjut terhadap hampir 1.000 pasien, terutama pasien kanker yang dirawat di rumah sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza yang harus menghentikan operasinya, dan orang-orang terluka yang sebelumnya kami beri tahu dan membutuhkan perawatan segera, untuk mengatasi masalah tersebut dibawa ke Mesir melalui perbatasan Rafah,” kata Koca di platform media sosial X. (hanoum/arrahmah.id)