ANKARA (Arrahmah.com) – Turki memanggil duta besar Iran pada Kamis (7/1/2016) untuk menuntut penghentian laporan media Iran yang menghubungkan eksekusi seorang tokoh terkemuka Syiah oleh Arab Saudi dengan kunjungan Presiden Tayyip Erdogan pekan lalu ke Riyadh.
Sebagaimana dilansir oleh Daily Sabah, sumber-sumber resmi mengatakan bahwa kementerian luar negeri Turki memanggil duta besar Iran untuk mengungkapkan keprihatinan Turki yang mendalam terkait klaim tak berdasar dan berita spekulatif dari media Iran terhadap Presiden Erdogan.
“Kami sangat mengecam tuduhan yang mengaitkan kunjungan presiden kita baru baru ini ke Arab Saudi dengan eksekusi di negara itu dalam berita yang diterbitkan di media yang terkait dengan badan-badan resmi Iran,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, lansir Daily Sabah.
Para pejabat kementerian luar negeri Turki juga menekankan kepada duta besar Iran bahwa keamanan misi diplomatik berada di bawah tanggung jawab negara tuan rumah, dan karena itu serangan terhadap kedutaan Arab Saudi di Teheran dan Konsulat Arab Saudi di Masyhad merupakan tindakan yang tidak dapat diterima.
Pekan lalu, Erdogan melakukan kunjungan resmi selama dua hari ke Arab Saudi, di mana ia bertemu dengan Raja Salman bin Abdul Aziz untuk melakukan pembicaraan yang terfokus pada krisis Suriah dan kerja sama antara kedua negara.
Gejolak semakin meningkat selama berhari-hari antara Iran dan Arab Saudi sejak Arab Saudi mengeksekusi tokoh terkemuka Syiah, Nimr al-Nimr, atas tuduhan terorisme.
(ameera/arrahmah.com)