IDLIB (Arrahmah.com) – Turki mengungkapkan niatnya untuk meningkatkan kekuatan militernya di Suriah, dengan dalih menanggapi serangan rezim Suriah, dan mengumumkan bahwa pihaknya melanjutkan inisiatifnya sebagai negara penting di Idlib.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Presidensi Komunikasi Republik, pada Selasa malam, pada akun resminya di Twitter dengan judul “Mengapa Idlib penting bagi Turki?”, disertai dengan video yang disiapkan untuk Idlib.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa mereka telah meraih banyak keuntungan dalam melindungi warga sipil, membendung aliran pengungsi dan memerangi terorisme, lansir AMN (10/6/2020).
Video, yang termasuk klip tentang peristiwa yang terjadi di Idlib, dan adegan dari operasi yang dilakukan oleh pasukan Turki di sana, mengonfirmasi bahwa “Turki adalah pihak paling penting untuk menyelesaikan perang internal di Suriah, yang mendekati tahun kesepuluh”.
Video itu juga menekankan klaim bahwa Turki adalah negara yang menampung sebagian besar pengungsi di dunia, serta yang paling terkena dampak perang di Suriah, yang terkait dengan perbatasan darat sepanjang 911 km.
Mereka menekankan bahwa rezim Bashar Asad dan pendukungnya yang berusaha untuk mendominasi wilayah dengan mengendalikan seluruh Idlib, didorong oleh keinginan untuk mempertahankan kekuasaan dan melenyapkan kekuatan oposisi, mengabaikan tingkat kerentanan Turki terhadap perang.
Turki menyatakan bahwa tidak ada pilihan lain selain meningkatkan kekuatan militernya di kawasan tersebut dan merespon serangan rezim Asad.
Mereka melanjutkan bahwa berkat operasi militer yang berhasil dilakukan oleh Turki, mereka telah berhasil membangun keamanan sepenuhnya di wilayah utara dan barat dari dua jalan yang melintasi selatan dan timur Idlib.
Pernyataan menjelaskan, “para pengungsi Suriah yang ada di Turki mulai kembali lagi ke rumah mereka, setelah Turki membentuk daerah aman, dan di sisi lain, Ankara berhasil menghentikan pembantaian Asad terhadap warga sipil melalui pembicaraan yang diadakan dengan Rusia.”
“Turki akan melanjutkan inisiatifnya mengenai transformasi Idlib menjadi daerah aman yang permanen untuk mencapai gencatan senjata, dan mengeluarkan upaya untuk menyelesaikan krisis, dan menghilangkan kekhawatiran warga Turki mengenai keamanan nasionalnya”. (haninmazaya/arrahmah.com)