IDLIB (Arrahmah.com) – Pasukan Turki telah menyerang 115 target rezim Asad dan menghancurkan 101 dari mereka sebagai pembalasan atas serangan yang menewaskan lima tentara Turki di barat laut Suriah, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan Senin (10/2/2020).
Kementerian itu mengatakan pasukan Turki akan terus membalas serangan terhadap pasukannya, yang memiliki pos pengamatan di ujung barat laut Suriah. Sebelumnya, kementerian itu mengatakan pasukan Suriah telah membunuh lima tentara Turki, di antara ribuan yang dikerahkan di sana untuk membantu membendung serangan rezim yang berupaya merebut kubu terakhir pejuang Suriah.
“Hingga kini, 115 serangan terhadap target rezim Suriah diluncurkan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. “Ditemukan bahwa tiga tank dan dua posisi mortir hancur, sementara satu helikopter juga dihantam.”
Pejabat Turki mengatakan kepada delegasi Rusia yang berkunjung bahwa serangan terhadap pos-pos pengamatan Turki di Suriah barat laut harus segera dihentikan dan bahwa serangan semacam itu tidak akan tetap tidak terjawab, kata kepresidenan Turki pada Senin, lansir Zaman Alwasl.
Dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan antara penasihat presiden Turki Ibrahim Kalin dan delegasi Rusia, presiden mengatakan Rusia diberitahu bahwa serangan terhadap pasukan Turki tidak dapat diterima dan bahwa Moskow harus memenuhi tugasnya sebagaimana diamanatkan oleh perjanjian de-eskalasi 2018 antara Ankara dan Moskow.
Senin pagi, Tentara Nasional Suriah (SNA), pasukan oposisi yang didukung Turki, melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut kembali kota Saraqeb.
Pasukan rezim Asad merebut Saraqeb pada Sabtu setelah berminggu-minggu pengeboman.
Saraqeb dianggap sebagai hadiah strategis bagi rezim saat mereka berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas jalan raya M4 dan M5 yang bertemu di kota tersebut.
M5, jalan raya terpanjang Suriah, menghubungkan kota kedua Aleppo ke ibu kota Damaskus dan terus ke selatan ke perbatasan Yordania. (haninmazaya/arrahmah.com)