ANKARA (Arrahmah.com) – Amerika Serikat nampaknya tidak memiliki strategi yang jelas untuk Suriah dengan posisi berbeda yang berasal dari berbagai bagian pemerintah, ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Rabu (3/4/2019).
“Posisi berbeda, pernyataan berbeda yang berasal dari institusi dan departemen di sini di Amerika serikat. Departemen Luar Negeri, Kementerian Pertahanan serta Angkatan Darat, CENTCOM, dan ini dan itu. Semua posisi berbeda,” ungkapnya. “Tidak ada strategi yang jelas, ini masalahnya,” lanjutnya sebagaimana dilansir Anadolu.
Komentar Cavusoglu datang pada acara NATO yang diselenggarakan oleh Dewan Atlantik di Washington.
Dia menambahkan bahwa dia tidak tahu apa kebijakan Amerika di Suriah.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Desember lalu bahwa AS akan menarik pasukannya dari Suriah, sebuah langkah yang mengejutkan banyak sekutu Washington.
Di bulan Februari Pentagon kemudian mengumumkan bahwa beberapa ratus tentara akan tetap berada di Suriah setelah penarikan AS untuk menciptakan “zona aman” di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.
“AS telah menjadi salah satu mitra utama kami di Suriah,” ujar Menteri Luar Negeri. “Meskipun kami tidak sepakat tentang masalah YPG.”
AS telah mendukung SDF di Suriah -sebuah kelompok yang dipimpin oleh PYD/YPG, yang dianggap oleh Turki sebagai cabang organisasi teror PKK. Selama lebih dari 30 tahun, PKK, yang terdaftar sebagai kelompok teror oleh Turki, AS dan Uni Eropa, telah melakukan kampanye teror terhadap Turki, yang telah menyebabkan kematian 40.000 orang.
Lebih dari 1.200 korban, termasuk personel keamanan dan warga sipil, telah kehilangan nyawa mereka sejak PKK melakukan aksi teror pada Juli 2015.
Turki telah berulang kali mengangkat masalah keamanan setelah penarikan pasukan yang diumumkan, mengatakan penarikan pasukan itu akan memberi ruang bagi PYD/YPG untuk memperluas operasi. (haninmazaya/arrahmah.com)