ANKARA (Arrahmah.id) – Turki telah mengakhiri upaya penyelamatan di semua provinsi kecuali dua provinsi yang paling parah dilanda gempa besar pekan lalu yang menewaskan puluhan ribu orang, kata badan bencana Turki, Ahad (19/2/2023).
“Di banyak provinsi kami, upaya pencarian dan penyelamatan telah selesai. Mereka berlanjut di provinsi Kahramanmaras dan Hatay,” kata kepala badan tersebut Yunus Sezer kepada wartawan di Ankara.
Episentrum gempa berkekuatan 7,8 pada 6 Februari berada di distrik Pazarcik di Kahramanmaras. Gempa tersebut melanda total 11 provinsi tenggara Turki.
Sezer mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut di sekitar 40 bangunan di provinsi tersebut pada hari ke-14 tetapi diperkirakan jumlahnya akan turun pada Ahad malam (19/2).
Ada banyak liputan tentang tim penyelamat yang menemukan korban selamat tetapi sekarang telah melambat, tidak ada korban yang ditemukan setidaknya dalam 24 jam.
Pada Sabtu (18/2), tim penyelamat menemukan seorang pria dan seorang wanita hidup pada jam ke-296 di kota Antakya, Turki selatan, tetapi ketiga anak mereka tidak selamat, kata media setempat.
Itu terjadi setelah empat orang termasuk seorang anak laki-laki berusia 14 tahun diselamatkan Kamis dan Jumat.
Kepala badan bencana juga mengatakan jumlah korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 40.689.
Total korban tewas termasuk Suriah sekarang 44.377.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan Sabtu (18/2) bahwa sekitar 105.000 bangunan rusak parah akibat gempa.
Dalam sebuah pesan di Twitter, BNPB mengimbau korban gempa untuk tidak memasuki bangunan yang rusak parah, “meski hanya sebentar”, untuk memasukkan barang-barang mereka ke dalam.
Pemerintah belum memberikan angka pasti berapa banyak orang yang kehilangan tempat tinggal.
Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Selasa (14/2) sekitar 2,2 juta telah dievakuasi atau meninggalkan provinsi yang terkena dampak. (zarahamala/arrahmah.id)