ANKARA (Arrahmah.com) – Seluruh gerbang perbatasan Turki dengan Suriah ditutup Rabu (25/7/2012), salah seorang pejabat Kementrian Perdagangan menyatakan pada Reuters, sebagai tanggapan atas kondisi keamanan yang semakin memburuk.
Para pemberontak Suriah telah berhasil mengontrol sejumlah gerbang di sisi Suriah sejak sepekan lalu.
Penutupan akan menghentikan perjalanan kendaraan antara Turki dan Suriah. Ribuan pengungsi dari Suriah, yang telah melarikan diri ke Turki untuk menghindari konflik, melintasi perbatasan melalui rute penyelundupan.
Ketegangan di sepanjang perbatasan yang dipicu oleh penembakan sebuah jet pengintai militer Turki bulan lalu oleh pertahanan udara Suriah.
Ankara, yang sebelumnya memiliki hubungan dekat dengan Damaskus, kemudian meningkatkan kehadiran militernya, mengirimkan rudal anti-pesawat ke perbatasan dan melakukan aksi defensif saat pesawat Suriah mendekati wilayah Turki.
Pemerintah Turki masih akan membiarkan tiga gerbang perbatasan tetap terbuka, yakni di Cilvegozu, Oncupinar, dan Karkamis, pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan.
Pejabat itu mengatakan Menteri Perdagangan Turki, Hayati Yazici, membuat pengumuman atas keputusan tersebut secepatnya.
Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengatakan pekan ini pemberontakan melawan Assad semakin dekat dengan kemanangan dan memperingatkan bahwa Turki akan merespon dengan baik setiap permusuhan dari Suriah.
Turki menyerukan Assad untuk berhenti setelah dia gagal mengindahkan panggilan untuk reformasi dan negara telah memendam pemberontak Suriah dan puluhan ribu pengungsi di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Sementara itu, utusan Suriah untuk Siprus, Lamia Al Hariri, telah membelot dan sekarang berada di Qatar, menjadi anggota oposisi Suriah Nasional Council (SNC).
“Ya, dia telah membelot dan saat ini ada di Doha,” kata anggota SNC, Wael Merza, pada Reuters melalui telepon. (althaf/arrahmah.com)