ANKARA (Arrahmah.com) – Sekelompok siswa Suriah terlihat di pusat pendidikan di distrik Reyhanlı, provinsi Hatay, Turki.
Kementerian Pendidikan Turki berencana untuk merekrut sebanyak 4.200 guru untuk mengajarkan bahasa Turki terhadap siswa Suriah dan mengintegrasikan mereka ke dalam sistem pendidikan, sebagaimana dilansir Hurriyet Daily News, Sabtu (5/11/2016).
Perekrutan guru tersebut sebagai bagian dari kesepakatan yang ditandatangani antara Uni Eropa dan Turki untuk mengintegrasikan siswa Suriah ke dalam sistem pendidikan, dan guru-guru itu akan bekerja di pusat-pusat pendidikan sementara dan sekolah-sekolah yang terdapat sejumlah besar siswa Suriah.
Jenderal Manajer Pembelajaran Sepanjang Hayat di Kementerian Pendidikan Turki, Ali Riza Altunel, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dana 300 juta euro akan digunakan untuk proyek ini sebagai bagian dari kesepakatan Turki-Uni Eropa terkait masalah pengungsi.
Altunel mengatakan bahwa siswa tersebut secara bertahap dimasukkan ke dalam sistem pendidikan dan 99 persen dari 151.000 mahasiswa asing di Turki adalah orang Suriah.
“Pusat-pusat pendidikan telah dibangun karena warga Suriah memiliki masalah pendidikan di kota-kota di mana mereka tinggal. Sebanyak 4.200 guru yang akan direkrut ini akan bekerja di pusat-pusat pendikan dan sekolah-sekolah di bawah pelayanan kami yang ada siswa Suriahnya,” tambahnya.
Para guru ini akan dipekerjakan untuk jangka waktu satu tahun, ungkap Altunel.
Dia menambahkan bahwa mereka akan digaji sekitar 3.000 Lira Turki per sebulan untuk jangka waktu kontrak mereka. Jika kebutuhan akan guru terus berlanjut dan Uni Eropa terus mendukung, kontrak bisa diperpanjang, katanya.
Orang Suriah sebagian besar tinggal di 23 provinsi dan guru yang akan direkrut ini akan bekerja di provinsi-provins ini, kata Altunel.
“Kota-kota yang paling banyak orang Suriah adalah Hatay, Gaziantep, Urfa, Kilis dan Istanbul. Sekitar 80 persen dari guru-guru tersebut akan bekerja di kota-kota ini, dan 20 persen sisanya akan bekerja di kota-kota lain seperti Bursa, Ankara dan Kahramanmaraş,” tambahnya.
Altunel menyebutkan bahwa saat ini ada 833.000 anak Suriah usia sekolah di Turki.
“Sayangnya, hanya 475.000 dari mereka yang menerima pendidikan. Beberapa anak usia sekolah yang tidak sekolah terpaksa bekerja untuk menghidupi keluarga mereka. Dengan dukungan keuangan bersyarat, kami bertujuan untuk menyertakan 20.000 anak lagi dalam sistem pendidikan,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)