ANKARA (Arrahmah.com) – Turki akan sepenuhnya membiayai pembangunan masjid terbesar di Krimea, ungkap Mufti Agung Krimea sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Selasa (29/9/2015).
Mufti Agung Krimea, Ali Ablayev, mengatakan bahwa pemerintahan Rusia telah menyetujui proyek tersebut. Pembangunan masjid itu telah direncanakan selama 10 tahun yang lalu, sebelum Krimea bergabung dengan Federasi Rusia.
Masjid itu akan dibangun di ibukota Krimea, yang orang Tatar Krimea menyebutnya sebagai “Akmescit,” sementara Rusia menyebutnya “Simferopol.”
“Rumah ibadah itu akan dibangun di lahan seluas 2.500 meter persegi. Dengan halaman dan air mancur, masjid itu akan mencakup 5.000 meter persegi,” kata Ablayev.
Dia juga menambahkan bahwa masjid itu bisa menampung sekitar 5.000 jamaah. Masjid itu akan diberi nama “Masjid Jum’at.”
Ercan Bekar, pemilik perusahaan konstruksi Erbek Insaat yang berbasis di Istanbul yang akan membangun masjid itu, mengatakan bahwa dalam beberapa hari pondasi masjid akan mulai dibangun.
Perusahaan konstruksi itu memiliki waktu 36 bulan untuk membangun masjid itu, tetapi masjid itu diusahakan selesai dalam waktu 24 bulan.
Bekar mengatakan bahwa kompleks masjid itu akan meliputi rumah untuk Imam, perpustakaan, tempat parkir mobil, dan pusat pasar. Masjid itu juga akan dibangun dengan arsitektur Turki.
Mufti Krimea mengatakan bahwa Presidensi Urusan Agama Turki memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan proyek ini, yang akan menjadi Masjid terbesar Krimea. Turki akan sepenuhnya membiayai pembangunan Masjid ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mantan Presiden Abdullah Gul, dan Kepala Presidensi untuk Urusan Agama Mehmet Gormez telah membantu proyek ini untuk mendapatkan persetujuan dari otoritas Ukraina, dan kemudian dari pemerintah Rusia.
Republik Otonomi Krimea bergabung dengan Federasi Rusia pada Maret 2014.
(ameera/arrahmah.com)