ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah Turki telah disibukkan dengan perang yang sedang berlangsung di negara tetanggannya Suriah dan juga harus menghadapi masalah dalam negeri dari para pemberontak Kurdi, namun Turki tetap memperhatikan nasib Palestina.
Pemerintah Turki akan mulai membangun kembali sembilan masjid yang rusak akibat agresi “Israel” pada tahun 2014 di Gaza, Hurriyet Daily News melaporkan pada Senin (7/9), sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.
Sembilan masjid yang akan dibangun kembali di antaranya: Masjid Muslim, Masjid Safa, Masjid Hamza, Masjid Zuhair, Masjid Hassan Al-Bana, Masjid Badr, Masjid al-Bukhari, Masjid Sultan Abdul Hamid dan Masjid Al-Tauhid.
Para pejabat “Israel” mengatakan kepada koran Turki bahwa konfirmasi dari prosedur untuk melaksanakan proyek-proyek itu dilakukan oleh Diyanet, Direktorat Urusan Agama Turki.
Diyanet akan mengawasi rekonstruksi di Gaza di bawah naungan Mekanisme Rekonstruksi Gaza. Kesepakatan dicapai antara Otoritas Palestina dan “Israel” untuk memfasilitasi impor bahan konstruksi, menurut laporan tersebut.
Efraim Inbar, direktur dari Pusat Pengkajian Strategis Begin-Sadat di Universitas Bar-Ilan, mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa “membangun kembali masjid di Gaza tidak hanya memperjuangkan isu Palestina tetapi juga merupakan bagian integral dari persepsi diri dari partai yang berkuasa sekarang, AKP, sebagai partai pembela Islam. “
Turki juga berencana untuk membangun rumah potong di Gaza, surat kabar Turki melaporkan.
Pekan lalu, delegasi Turki bertemu dengan Wakil Menteri Kerjasama Regional Ayoub Kara (Likud) di Tel Aviv, untuk mempromosikan proposal untuk membangun kawasan industri di dekat Jenin di Tepi Barat untuk menopang perekonomian rakyat Palestina yang terhuyung-huyung akibat blokade ketat “Israel” selama bertahun-tahun.
Sebuah laporan terbaru yang diterbitkan oleh Konferensi PBB memperingatkan bahwa Jalur Gaza bisa menjadi “tak layak huni” pada tahun 2020 jika kecenderungan ekonomi saat ini bertahan.
Delegasi Turki itu termasuk Prof. Guven Sak, direktur sebuah lembaga pengkajian kebijakan ekonomi yang berbasis di Ankara.
Turki telah menyatakan minatnya untuk membangun kawanan industri termasuk diantaranya industri tekstil dan pabrik-pabrik makanan serta pabrik mobil Volkswagen, dalam rangka mendukung perekonomian Palestina.
(ameera/arrahmah.com)