ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki berusaha mengadakan pertemuan puncak di Istanbul dengan Perancis, Jerman dan Rusia pada 7 September untuk membahas masalah-masalah regional termasuk konflik Suriah, dalam komentar yang diterbitkan Minggu (29/7/2018).
“Kami akan membahas apa yang bisa kami lakukan di kawasan ini bersama-sama,” kata Erdogan.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang isu-isu dalam agenda tersebut. Erdogan hanya mengungkapkan Turki akan melanjutkan dialog empat mata dengan Rusia.
Erdogan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama kunjungan di sela-sela pertemuan Brasil, Cina, India, Rusia dan Afrika Selatan dari negara-negara berkembang terkemuka di Johannesburg.
“Kami akan secara terpisah mengadakan pertemuan puncak di Istanbul pada 7 September dengan Rusia, Jerman, Prancis, dan Turki,” kata Erdogan.
Tidak ada konfirmasi langsung dari Moskow, Paris maupun Berlin.
Erdogan juga mengatakan Minggu (29/7) bahwa Turki akan tetap tegak berdiri meski Presiden AS Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Ankara jika tidak membebaskan pendeta Amerika Andrew Brunson, penyiar Haberturk melaporkan.
“Kami tidak akan mundur ketika menghadapi sanksi,” kata Erdogan.
“Mereka seharusnya tidak lupa bahwa mereka akan kehilangan pasangan yang tulus.”
Tidak jelas apa yang akan menjadi sifat sanksi yang telah diancam oleh Trump, tetapi Washington tengah membahas sejumlah peraturan terkait Turki. (Althaf/arrahmah.com)