ISTANBUL (Arrahmah.com) – Keluarga seorang wanita asal Turki yang ditahan selama hampir tiga minggu di penjara “Israel” atas tuduhan “terorisme” setelah ditangkap saat sedang berlibur, mengatakan tuduhan terhadapnya tidak berdasar.
Ebru Ozkan (27), seorang sekretaris perusahaan swasta di Istanbul yang belajar mengenai perdagangan luar negeri melalui universitas online, melakukan perjalanan awal Juni lalu untuk kunjungan selama empat hari ke Yerusalem dengan kelompok tur yang terdiri dari 30 orang.
Pada 11 Juni, saat ia mencoba untuk naik ke pesawat untuk penerbangan pulangnya di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Ozkan ditangkap dan dibawa ke pengadilan militer atas tuduhan mengancam keamanan “Israel” dan dituduh berafiliasi dengan Hamas, lansir MEE pada Jum’at (29/6/2018).
Ozkan ditahan di penjara militer di Petah Tikva, sekitar 10 km dari Tel Aviv.
Adiknya, Elif Ozkan mengatakan kepada MEE bahwa penahanan terhadap kakaknya benar-benar sewenang-wenang.
“Saudari saya tidak memiliki hubungan dengan organisasi teror. Ia adalah orang baik. Barang yang dia bawa adalah balon, coklat dan permen. Ia bahkan bukan seorang yang politis,” ungkap Elif.
“Mereka tidak memiliki bukti.”
“Sudah 18 hari kami tidak mendengar suaranya. Ibu saya cemas, kami khawatir,” lanjutnya.
Elif mengatakan bahwa saudarinya pertama kali muncul di pengadilan militer pada 13 Juni dan penahanannya diperpanjang dua kali.
“Mereka bahkan tidak mengizinkannya menemui pengacaranya sampai Senin,” ujarnya kepada MEE.
“Mereka tidak memiliki bukti, penahanan itu sepenuhnya sewenang-wenang.”
Omar Khamaisi, pengacaranya, mengatakan bahwa ketika dia melihat Ozkan beberapa waktu lalu, dia hanya diberikan akses selama persidangan selama satu jam.
Khamaisi mengatakan ia mengajukan keberatan selama sidang karena mengadili seorang warga Turki di pengadilan militer.
Dia akan tetap berada dalam tahanan sampai pengadilan berikutnya yang dijadwalkan besok (1/7).
Kedutaan Turki di Tel Aviv mengatakan pihaknya memantau kasus itu, lapor anadolu.
Teman Ebru Ozkan, Muhammad Unalmis mengatakan bahwa dia menghubungi Ozkan sebelum meninggalkan Turki.
“Dia berencana tinggal selama tiga hari dan kembali,” katanya.
“Sebaliknya, dia malah ditahan.” (haninmazaya/arrahmah.com)