TEL AVIV (Arrahmah.id) — Ribuan warga Israel melakukan unjuk rasa di Tel Aviv pada Rabu (24/1/2024), untuk menentang perang di Gaza.
Para pengunjuk rasa antiperang yang menamai diri mereka Perempuan Pencari Keadilan, mengenakan pakaian putih dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan penghentian pendudukan wilayah Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Klaim bahwa kita dapat memulangkan para sandera adalah sepenuhnya bohong kepada masyarakat, namun pertimbangkan juga fakta bahwa kami telah mengalami situasi perang ini selama bertahun-tahun dan hal ini tidak menghasilkan perdamaian atau solusi apapun bagi kami,” ujar salah satu demonstran Sigal Kook Avivi, dikutip dari VOA (24/1/2024)
Demonstrasi antiperang tersebut berlangsung dan sempat memblokade sejumlah jalan raya utama.
Massa menyerukan pemerintah untuk segera membebaskan lebih dari 100 sandera, yang disandera di Jalur Gaza.
Mereka mengatakan, para sandera berada dalam bahaya besar dan waktu hampir habis untuk membawa mereka pulang dengan selamat.
Polisi membubarkan para pengunjuk rasa di Jalan Raya Ayalon, sebelum massa berkumpul di luar gedung terdekat, di mana militer Israel dan Kementerian Pertahanan bermarkas.
Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyandera sekitar 250 orang dalam serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober yang memicu perang.
Lebih dari 100 sandera dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina selama gencatan senjata seminggu, pada akhir November. Namun sekitar 110 sandera diyakini masih ditahan. Israel yakin, sekitar 25 sandera telah terbunuh pada 7 Oktober atau meninggal dalam tahanan. (hanoum/arrahmah.id)