Ditengah-tengah peperangan di Jalur Gaza, seorang rabi yang menjadi salah satu pemimpin tentara Israel menyebarkan buklet yang berisi surat perintah berkenaan dengan ajaran nabi untuk menghancurkan musuh, tanpa ada rasa belas kasihan.
“Jika kamu menunjukkan belas kasihan kepada musuh, kamu menjadi kejam bagi para tentara lain yang jujur dan murni,” ujar salah satu kalimat dalam pamflet yang disebarkan Rabi Shlomo Aviner, pemimpin Ateret Cohanim Yeshiva, di Al-Quds (Wilayah Timur yang diduduki Israel).
“Ini bukanlah permainan di taman hiburan dimana sikap sportif akan diganjar dengan hadiah-hadiah.”
Buklet yang diedarkan kepada para tentara Israel yang dikirimkan ke Gaza disebarkan oleh pemimpin militer mereka, Rabi Avichai Rontzki.
Mempertunjukkan belas kasihan ke arah musuh adalah perbuatan “tak bermoral” dan mereka selalu menasehati para tentaranya dengan kalimat, kalian sedang bertempur melawan “para pembunuh”.
Rabi ultra nasionalis adalah pemimpin spiritual bagi penduduk Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki, West Bank. Ia menentang kompromi apapun dengan Palestina.
Tentara zionis Israel dalam invasi bengis nya selama 22 hari membunuh lebih dari 1.350 warga sipil Palestina, termasuk 473 anak-anak dan melukai lebih dari 5.450 orang.
Serangan biadab tersebut juga menghancurkan infrastruktur di Gaza, menghancurkan rumah-rumah penduduk, mesjid-mesjid, bangunan pemerintahan, gedung-gedung sekolah juga beberapa rumah sakit.
Amnesti Internasional telah menuduh Israel melakukan kejahatan perangan dengan menggunakan senjata controversial, dan beberapa kelompok HAM telah mencap serangan Israel sebagai serangan kejam yang “tidak pandang bulu”.
Para dokter membuktikan bahwa Israel benar menggunakan Dime, terlihat dari luka-luka yang dialami korban yang tiba-tiba menyebar dan menjadi akut, yang akhirnya harus dilakukan amputasi.
Dalam keadaan terjepit, Israel malah menuduh Hamas yang menggunakan fosfor putih. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)